Jika ya, mungkin anda memiliki masalah yang sama dengan saya.
Saya melakukan fresh install Ubuntu 9.04 Jaunty, sejak saya tidak melakukan banyak konfigurasi dan telah melakukan backup beberapa file penting (terutama database mysql proyek-proyek website saya).
Yang saya masih khawatirkan adalah partisi /home saya yang berisi 118 Gigabyte data di partisi ext3.
Awalnya saya tidak mau melakukan konversi, meskipun tutorial-nya sudah ketemu. Saya masih khawatir kalau-kalau koleksi film, lagu-lagu, ebooks, file ISO linux dan sebagainya itu lenyap karena kecerobohan saya atau karena kernel yang memiliki bugs atau karena filesystem yang tidak stabil.
Setelah membaca banyak dan meyakinkan diri, akhirnya saya memilih untuk menyongsong masa depan (ceileee!), saya memutuskan untuk melakukan konversi.
Berpindah dari filesystem Ext3 lama ke filesystem Ext4 yang baru.
Mengapa saya ngotot menggunakan filesystem Ext4?
Jawabannya… Eng I Eng Eng…..
Filesystem Ext4 memiliki kelebihan yang menjadikannya layak menjadi filesystem pengganti ext3.
Kelebihan itu antara lain:
* Delayed allocation & mballoc allocator for better on-disk allocation
* Sub-second timestamps
* Space preallocation
* Journal checksumming
* Large (>2 Terabyte) FILE support
* Large (>16 Terabyte) FileSystem support
* Defragmentation support
Sebelum Anda Mengkonversi Filesystem Ext3 ke Ext4
Untuk mengkonversi filesystem Ext3 ke Ext4 distribusi Linux anda harus:
* Memiliki kernel yang mendukung filesystem Ext4
* Partisi yang akan dikonversi harus di UNMOUNT
* Untuk memastikan apakah partisi yang akan dikerjakan tidak di mount, gunakan perintah:
sudo umount /dev/sda5
* Anda tidak bisa melakukan konversi root (/) sedangkan anda sedang bekerja dengan filesystem tersebut (booting). Untuk ini, anda memerlukan LiveCD atau Linux di USB.
Proses Konversi Filesystem Ext3 ke Ext4
Booting menggunakan LiveCD atau LiveUSB anda.
Saya sendiri menggunakan Ubuntu 9.04 yang diinstall (bukan live lho) pada USB hardisk.
1. Ketahui dulu ‘alamat’ partisi yang akan di konversi menggunakan fdisk.
Buka terminal anda, ketikkan:
sudo fdisk -l
2. Lakukan konversi (sebenarnya hanya menambahkan fitur filesystem)
sudo tune2fs -O extents,uninit_bg,dir_inde
Pada perintah di atas, saya mengkonversi partisi /home saya yang berada di alamat /dev/sda5 (partisi logical pertama).
Jangan heran, tahap ini hanya memakan waktu beberapa detik saja. Yang lama itu adalah tahap berikutnya.
3. fsck biasanya digunakan untuk memeriksa filesystem
Nah, disinilah fungsi fsck berperan. Ketika kita menggunakan perintah:
sudo fsck -pDf /dev/sda5
sebenarnya kita sedang melakukan ‘perbaikan’ filesystem yang ‘rusak’ karena kita sudah merubah atribut fitur filesystem tersebut menggunakan tune2fs.
Jadi, adalah wajar jika anda mendapatkan pesan error saat proses pemeriksaan filesystem.
Potongan perintah tune2fs tadi akan mengkonversi filesystem kita sehingga sekarang memiliki fitur:
* dir_index
Menggunakan b-trees (big trees – pohon besar??) hash untuk mempercepat pencarian pada direktori filesystem. Opsi -D pada fsck berfungsi untuk melakukan konversi direktori ke format b-trees.
* uninit_bg
Fitur ini akan mempersingkat waktu pengecekan filesistem karena hanya mengecek inode-inode yang mengalami perubahan saja.
4. Edit Konfigurasi Fstab
Setelah menyelesaikan konversi, saatnya merubah jenis filesystem pada konfigurasi proses mounting filesystem saat booting.
Mount partisi root linux anda
sudo mount /dev/sda1 /home/ubuntu/direktori_mou
Buka file /etc/fstab sebagai root.
sudo nano /home/ubuntu/direktori_mou
Edit baris yang seperti ini:
UUID=f6926896-247d-4511-af
ke konfigurasi baru:
UUID=f6926896-247d-4511-af
Perhatikan, yang berubah hanyalah di bagian jenis filesystemnya saja.
Simpan (ctrl+O) dan keluar (ctrl+X) dari editor nano.
5. Reboot Linux Anda dan nikmati filesystem baru anda.
Selamat, sekarang anda sudah bisa menikmati filesystem ext4 dengan segala kelebihannya
WARNING!
Backup dahulu data-data anda sebelum melakukan konversi filesystem atau anda bisa kehilangan data (meskipun tutorial ini bisa dibilang 99% aman dan sukses tanpa kendala pada Ubuntu Jaunty 9.04 saya).
No comments:
Post a Comment