Thursday, December 10, 2009

PARTIKEL (KATA BANTU)

ARTIKEL (KATA BANTU)
Minna-san, ohisashiburi desu!! Kali ini kita akan membahas beberapa PARTIKEL (kata bantu)
Bahasa Jepang.
Partikel ( Joshi) adalah kata bantu dalam kalimat.
Kalimat dalam Bahasa Jepang belum lengkap jika tidak diberi partikel. Partikel selalu menempel kata
yang ada di depannya dan tidak pernah berdiri sendiri.
Fungsi Partikel adalah :
1. Menunjukkan posisi kata yang ditempel di depannya di dalam kalimat (apakah Subyek, obyek
atau keterangan).
2. Berfungsi seperti kata depan yang memiliki arti seperti dalam Bahasa Indonesia (di, ke, dari,
sampai dan sebagainya) tapi ada juga yang tidak memiliki arti.
berikut ini beberapa
contoh partikel :
 WA
Partikel wa tidak memiliki arti tapi memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa kata yang ada di depannya adalah subyek kalimat. Untuk mempermudah, wa bisa kita terjemahkan menjadi adalah.
Contoh :
+ Watashi wa gakusei desu. = saya (adalah) pelajar.
watashi = saya (subyek kalimat) 

gakusei = pelajar/siswa/ murid.
+ watashi wa isogashii desu = saya sibuk.
watashi = saya (subyek kalimat)
isogashii = sibuk.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
MO
Partikel mo memiliki arti juga. Partikel mo menggantikan partikel wa.
Contoh :
+ Yamada-san mo gakusei desu. = Yamada juga pelajar.
+ Yamada-san mo isogashii desu. = Yamada juga sibuk.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KA
Partikel ka berfungsi untuk membuat kalimat menjadi kata tanya. Fungsinya sama seperti tanda tanya.
Contoh :
+ Yamada-san wa gakusei desu ka. = Apakah Yamada (seorang) pelajar?
+ Yamada-san wa isogashii desu ka. = Apakah Yamada sibuk?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NO
Untuk menggabungkan kata benda dengan kata benda menjadi satu kata, partikel no harus diletakkan di tengahnya.
BENDA 1 NO BENDA 2.
Untuk mempermudah, partikel no bisa kita artikan punya (meskipun tidak semuanya memiliki arti punya). Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi terbalik, 

BENDA 2 diterjemahan dulu sebelum BENDA 1.
Contoh :
+ watashi no hon (buku) = buku (punya) saya. 

+ amerika no kuruma = mobil (punya/buatan) Amerika.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
GA
Partikel ga memiliki fungsi bermacam-macam, di antaranya adalah :
1. Sebagai subyek kalimat untuk "subyek yang tidak diketahui (kata tanya)".
Contoh :
+ dare(siapa) ga ikimasu (pergi) ka. = siapa yang akan pergi?
+ nani(apa) ga ii desu ka. = mau apa (yang mana)?
2. Subyek yang merupakan informasi baru atau jawaban dari pertanyaan di atas.
Contoh :
+ yamada-san ga ikimasu. (yamada yang akan pergi).
+ juusu(jus) ga ii desu. (saya mau jus)
3. Obyek untuk kalimat yang predikatnya kata sifat dan kata kerja tertentu (misalnya wakarimasu,
arimasu dan dekimasu).
Contoh :
+ watashi wa neko(kucing) ga suki(suka) desu. = saya suka kucing.
+ watashi wa okane ga arimasu(punya/ada). = saya punya uang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TO
Partikel to memiliki arti dan atau bersama dengan.
Contoh :
+ hon to empitsu = buku dan pensil.
+ watashi wa yamada-san to ikimasu (pergi). = saya pergi bersama dengan Yamada.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
E
Partikel e menunjukkan arah yang dituju dan memiliki arti ke.
Contoh :
+ watashi wa jakarta e ikimasu. = saya pergi ke jakarta.
+ yamada-san wa toukyou e ikimasu = yamada pergi ke tokyo.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
O
partikel o tidak memiliki arti tapi memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa kata yang berada di depannya adalah obyek kalimat.
Contoh :
+ watashi wa gohan (nasi) o tabemasu (makan) = saya makan nasi.
+ yamada-san wa hon o kaimasu (beli) = yamada beli buku.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DE
Partikel ini memiliki fungsi macam-macam. Di antaranya adalah untuk menunjukkan bahwa kata yang di depannya adalah alat atau cara untuk melakukan sesuatu. De untuk fungsi ini bisa diterjemahkan menjadi
dengan atau memakai. 

Contoh :
+ watashi wa hashi (sumpit) de gohan o tabemasu. = saya makan dengan/memakai sumpit.
+ watashi wa nihongo de  hanashimasu (berbicara).= saya berbicara dengan memakai bahasa jepang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
NI
Partikel ni juga memiliki fungsi bermacam-macam. Di antaranya adalah untuk menunjukkan waktu (bisa diartikan menjadi pada), bisa juga berarti untuk,kepada dan dari.
Contoh :
+ watashi wa gozen roku ji ni kaisha (kantor) e ikimasu. = saya pergi ke kantor pada jam 6 pagi.
+ watashi wa yamada-san ni okane (uang) o karimasu (pinjam) = saya  pinjam uang kepada yamada.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
NE
Partikel ini bisa berarti ...,ya! Untuk meminta  persetujuan lawan bicaranya atau untuk memperhalus kalimat.
Contoh :
+ Atsui (panas) desu ne. = panas, ya!
+ Arigatou ne. = makasih, ya!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
YO
Partikel ini bisa berarti ..., lho! Untuk memberikan informasi baru kepada lawan bicara atau bermaksud membanggakan diri.
Contoh :
+ Jakarta wa atsui desu yo. = Jakarta panas, lho!
+ watashi no kuruma wa takai desu yo. = mobil saya mahal, lho!
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Struktur Dasar untuk Bahasa Jepang

Dalam Bahasa Jepang, terdapat sekelompok partikel yang umum diletakkan di bagian akhir kalimat (sentence final particle). Partikel-partikel ini umumnya berfungsi untuk menjelaskan konteks dari kalimat awalnya -- apakah itu untuk bertanya, menegaskan opini, melakukan persuasi, ataupun lain sebagainya.

Saa, hajimemashou... ^^

1. Partikel "ka"


Partikel "ka" berfungsi untuk membentuk kalimat tanya. Partikel ini bisa dibilang cukup 'sakti' -- kalimat berita apapun, apabila ditambahkan partikel ini di akhir kalimatnya, akan seketika berubah menjadi kalimat tanya.

Contoh:


Asli:

[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu.
[INA] Tuan C (adalah) orang Amerika.

+ ka

[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu ka ?
[INA] Apakah Tuan C orang Amerika?



Di sini partikel "ka" berperan sebagai question mark. Apabila suatu kalimat diakhiri dengan "ka", maka kalimat itu pastilah kalimat tanya! :D


Asli:

[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu.
[INA] Yoshi-kun ada di sini.

+ ka

[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu ka ?
[INA] Apakah Yoshi-kun ada di sini?





2. Partikel "yo"


Partikel "yo" berfungsi untuk memberi penegasan dalam kalimat. Pada umumnya, partikel ini digunakan ketika menyampaikan ide/pendapat/opini yang cenderung subyektif; meskipun begitu bisa juga dipakai untuk menekankan kebenaran dari informasi yang disampaikan.

Adapun contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:


[JAP] Ano ko wa kawaii desu yo.

-> "ano ko" = "anak itu"
-> "kawaii" = "lucu" / "imut-imut"

[INA] Menurut saya, anak itu lucu.

(menyampaikan opini)



Contoh lain:


[JAP] Omae o matteru, yo.

-> "omae" = "kamu" (informal)
-> "matteru" = "tunggu"

[INA] Kamu sedang ditunggu, lho.

(menekankan berita)



Intinya, partikel "yo" adalah yang Anda butuhkan jika hendak menegaskan apa yang sedang disampaikan. Sebagai perbandingan, dalam bahasa Inggris fungsi ini biasanya diwakili oleh frase "...you know" atau "...so I think" di akhir kalimat. ^^



3. Partikel "ne"


Yang ini berfungsi sebagai pemberi kesan halus/persuasi dalam berbicara. Meskipun demikian, "ne" juga memiliki kegunaan lain -- yakni memunculkan pertanyaan balik di akhir kalimat (question tag).

Misalnya, untuk penggunaan yang pertama,


[JAP] Ashita kara, kore wa kimi no gakusei da. Ne?

-> "ashita kara" = "mulai besok"
-> "gakusei" = "sekolah"

[INA] Mulai besok, ini sekolahmu yang baru. OK?

(melakukan persuasi)




[JAP] Sono kimochi ga wakaru; dakara, kinishinaide. Ne?

-> "kimochi" = "perasaan"
-> "dakara" = "karena itu" / "oleh karena itu"
-> "kinishinaide" = "jangan khawatir"

[INA] (Saya) mengerti perasaanmu; oleh karena itu, jangan khawatir. Ya?

(melakukan persuasi)




Sedangkan untuk penggunaan yang kedua,


[JAP] Kyou wa, Sanae-san ga kirei desu, ne?

-> "kyou" = "hari ini"
-> "kirei = "cantik"

[INA] Hari ini, Nona Sanae terlihat cantik, bukan?

(menanyakan pendapat lawan bicara)




[JAP] Hachigatsu no yuki ga aru no? Kiseki, da ne?

-> "hachigatsu" = "bulan Agustus"
-> "yuki" = "salju"
-> "kiseki" = "keajaiban" / "mukjizat"

[INA] Ada salju di bulan Agustus? Itu pasti mukjizat, bukan?

(menanyakan pendapat lawan bicara)



***




Variasi Penggunaan dalam Kalimat


Dalam penggunaan sehari-hari, terkadang ada beberapa varian partikel end sentence yang diturunkan dari tiga partikel di atas. Umumnya perubahan ini terjadi karena nuansa informal yang ingin dihadirkan; e.g. ketika Anda sedang berbicara dengan teman atau keluarga.

Beberapa variasi yang terjadi, antara lain:

1. ne menjadi na~


"Na~" -- dengan 'a' panjang; berbeda dengan partikel "na" -- memiliki manfaat yang sama persis dengan "ne". Meskipun demikian, kesan yang ditimbulkannya sangat informal dan berkesan "setengah hati".

Kesan ini lebih tampak dalam penerjemahan sebagai berikut:


[JAP] Aitsu wa okotteirunda. Taihen, da na~...

[INA] Dia sedang marah. Susah juga yaa...




[JAP] Hai, hai, wakatteiru. Warui na~...

[INA] Ya, ya, saya mengerti. Maaf deh...



2. yo menjadi zo


Yang ini biasanya diucapkan oleh pria; kesannya cenderung informal dan berpretensi kasar.


[JAP] Ano "MATRIX" no eiga wa kakkoi da zo.

[INA] Film "MATRIX" yang itu keren, lho.




[JAP] Ah, Rika-chan da! Kawaii zo!

[INA] Ah, itu Rika-chan. Dia lucu sekali!



3. ne di awal kalimat


Yang ini agak berbeda dengan pokok bahasan kita tentang partikel end-sentence, sebab partikelnya sendiri justru diletakkan di awal kalimat. Meskipun demikian, saya rasa ada baiknya bila sekalian dijelaskan di sini. (o_0)"\

Dalam penggunaan ini, partikel "ne" digunakan untuk memanggil orang yang sedang diajak bicara. Konsepnya kurang lebih sama dengan kata "hei" dalam bahasa Indonesia:


[JAP] Ne, chotto matte yo!

[INA] Hei, tunggu sebentar!



4. Question mark dengan kai


Bentuk yang lebih lembut untuk bertanya dibandingkan "ka", digunakan oleh pria. Kalau Anda pernah mendengar lagu "Konayuki" dari Remioromen, Anda bisa mendengar penggunaan question mark model ini di dalamnya. ^^


[JAP] Sore ga dekita no kai?

[INA] Bisakah seperti itu?






Catatan Khusus:
Kalimat Tanya tanpa Question Mark


Walaupun secara default kalimat tanya dalam bahasa Jepang memerlukan partikel "ka", terdapat satu kondisi di mana Anda tak perlu memanfaatkannya sama sekali. Meskipun demikian, sebagai gantinya, Anda harus memberikan intonasi yang tepat untuk mengesankan pertanyaan Anda.

Dalam bahasa Jepang, intonasi yang 'tepat' ini dimunculkan dengan memberi penekanan pada suku bunyi terakhir dalam kalimat.

Contoh:


[JAP] Sonna koto iwanaide! Otoko da yo!?
[INA] Jangan bicara seperti itu! Kamu laki-laki, kan!?

(bagian "yo" diucapkan agak tinggi dan memanjang)




[JAP] Anpan ga suki na no?
[INA] Apakah kamu suka roti selai?

(bagian "no" diucapkan agak tinggi dan memanjang)



Hal yang sama berlaku jika kita hendak mengajukan pertanyaan singkat dan sekedarnya, e.g.:


[JAP] Hitori?
[INA] (Anda) sendirian?

(bagian "ri" diucapkan agak tinggi dan memanjang)




[JAP] Shitteru?
[INA] (Anda) sudah tahu?

(bagian "ru" diucapkan agak tinggi dan memanjang)



Tentunya harus dicatat bahwa penggunaan di atas itu cenderung crippled secara gramatikal, dan tidak untuk digunakan dalam pembicaraan resmi. Walaupun masih efektif jika dipakai untuk keseharian saja.

Partikel To

Pada dasarnya Partikel to digunakan untuk menghubungkan 2 kalimat yang memiliki hubungan sebab-akibat,
Pola Kalimat
[kata kerja bentuk kamus] + to + tanda koma (,) + [kalimat yang menunjukkan akibat dari kalimat pertama]
bingung ya? Emang sih keliatannya rumit tapi sebenarnya gampang koq, dalam bahasa Indonesia To memiliki arti KALAU......MAKA......, liat dulu deh contoh kalimatnya
Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu

* Kalau kita menekan tombol ini, maka mesin akan bergerak


Nihongo ga wakaranai to, koujou e itte, komarimasu

* Kalau tidak mengerti bahasa Jepang, maka sewaktu ke pabrik akan susah


Partikel To tidak bisa digunakan untuk menggabungkan kalimat secara sembarangan utk maksud tertentu. Karena setelah To, kamu gak bisa sembarangan menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan, ajakan, atau permintaan
Contoh yang salah, benar-benar salah dan gak boleh ditiru!
1. Contoh salah yang Menunjukkan maksud
Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasu

* Kalau ada waktu, saya akan pergi menonton film



2. Contoh salah yang menunjukkan keinginan
Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikitai desu

* Kalau ada waktu, saya ingin pergi menonton film


3. Contoh salah yang menunjukkan ajakan
Jikan ga aru to, eiga o mi ikimasenka?

* Kalau ada waktu, maukah pergi menonton film?


4. Contoh salah yang menunjukkan permintaan
Jikan ga aru to, chotto tetsudatte kudasai

* Kalau ada waktu, tolong bantu saya sebentar


INGAT 4 CONTOH DI ATAS ADALAH SALAH, intinya To tidak bisa digunakan untuk membuat kalimat yang menyatakan maksud, keinginan, ajakan, dan permintaan.

Partikel か dan Partikel の

Maaf Kalau Repost lagi!!
to The point aja :))

Pada postingan kali ini kita akan belajar mengenai partikel ka (か) dan partikel no (の), partikel ka bisa juga disebut partikel ajaib, kenapa ajaib? Karena kalimat apapun bila ditambahkan partikel ka akan menjadi kalimat tanya. Saa langsung aja kita mulai
1. Partikel Ka か
Partikel ini biasanya diletakkan di akhir kalimat, seperti yang pernah kubilang tadi partikel ka berfungsi untuk membuat kalimat tanya.

Contoh:
karera wa Indoneshia jin desu
mereka orang Indonesia
jika ditambahkan partikel ka di akhir kalimat seperti:
karera wa Indoneshia jin desu ka?
Apakah mereka orang Indonesia?
2. Partikel No の
Bahasa Jepang berbeda dengan Indonesia, bahasa Jepang menganut sistem Menerangkan Diterangkan, duh bingung aku njelasinnya
Bahasa Indonesia menganut sistem Diterangkan Menerangkan
Contoh:
mobil saya
kertas putih
Hal ini berbeda dengan Bahasa Inggris yang menganut sistem Menerangkan Diterangkan
Contoh:
my car (mobil saya) bukan car my
white paper (kertas putih) bukan paper white
Nah Bahasa Jepang juga menganut sistem yang sama dengan bahasa Inggris
Contoh:
Watashi no kuruma = my car
shiroi kami = white paper
Nah fungsi partikel No の adalah untuk menyatakan kepemilikkan
Seperti: Mobil saya, tas kamu, buku dia.
Contoh:
Watashi no Kuruma
Mobil (milik) saya
Yamato-san no Kaban
Tas (milik) tn.Yamato

Jadi kesimpulannya untuk mentranslate kata-kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Jepang cukup dibalik saja.

Partikel はdan Partikelを

Sory kalo sebelumnnya Repost!! :)
Maklum cuma sebagai bahan pembelajaran bagi saya and agan2 sekalian :)
Partikel merupakan hal yang sangat penting dalam kalimat Jepang, sebab partikel sangat berpengaruh pada arti kalimat. Minna san, kali ini kita akan belajar tentang penggunaan beberapa partikel, perlu diketahui bahasa Jepang memiliki banyak partikel seperti wa (は), ka (か), ni (に), no (の), e (へ), o (を), ga (が), de (で), dll.
Karena banyaknya partikel jadi kita akan bahas sedikit-sedikit. Dimulai dari partikel wa (は), dan partikel o (を)

1. Partikel Wa (は)
Mungkin dari tadi ada yang bertanya-tanya tentang huruf Hiragana di atas yang disini dibaca wa, padahal di daftar Hiragana huruf tersebut dibaca ha, ya "the way thinks are" (memang begitulah adanya), cih sok-sokan inggris.
Saa langsung aja ke materi, partikel wa biasanya dipasang setelah subjek, dan ditambah "desu" diakhir kalimat.
Rumus:
S + wa (は) + O + desu
catatan: desu hanya dipakai jika objek bukanlah kata kerja (maksudnya desu tidak dipakai jika objeknya kata kerja)
Contoh:
Watashi wa gakusei desu
Saya adalah pelajar
Watashi wa wakarimasu
Saya mengerti
Desu merupakan bahasa formal yang diucapkan untuk orang yang baru dikenal, orang yang lebih tua atau orang yang jabatannya lebih tinggi dari kita, nah untuk bahasa gaulnya kita bisa mengganti desu dengan kata da
contoh:
Watashi wa Gakusei da
Saya adalah pelajar

2. Partikel o (を)
Kalian dari tadi pasti bertanya, kenapa hu... (ya karena emang gitu adanya)
Partikel o biasanya dipakai setelah Objek dan cenderung berfungsi menerangkan suatu perbuatan
Rumus:
S + wa(は) + O + o(を) + P
buat yang belum tau S tuh Subjek, O tuh Objek, dan P tuh predikat.
Contoh:
watashi wa pan o tabemasu
saya makan roti
anata wa hon o yomimasu
anda membaca buku
kata kerja setelah partikel wo harus dalam bentuk -masu (untuk keadaan formal/ sopan) atau bisa juga bentuk kamus (untuk keadaan biasa/akrab)
selanjutnya kita akan membahas partikel か dan の bisa baca kan

Tuesday, December 08, 2009

Pola Kalimat

Pola Kalimat

1. Pola SP : Subyek + wa + Predikat + (desu)

* (desu) dipakai bila Predikat bukan kata kerja

* wa adalah partikel setelah subyek

Contoh


- Watashi wa neru : Saya tidur

- Watashi wa Indonesia-jin desu : Saya orang Indonesia

- Jakarta wa nigiyaka desu : Jakarta ramai

2. Pola SOP : Subyek + wa + Obyek + o + Predikat

* o adalah partikel penghubung antara Obyek dg Predikat

Contoh

- Watashi wa gohan o taberu : Saya makan nasi

- Watashi wa mizu o nomu : Saya minum air

3. Pola Umum : Subyek + wa + Ket Waktu + ni + Ket Tempat + Obyek + o + Predikat

* ni adalah kata depan waktu

* ket waktu dan ket tempat bisa berubah posisinya

Contoh

- Watashi wa nichiyoubi ni Jakarta e iku : Saya Hari minggu pergi ke Jakarta

- Warashi wa shokudo de shichiji ni gohan o taberu : Saya makan nasi di kantin jam 7.

Dewa Arimasen!!

Kalimat Negatif
Pada tutorial jishokai pertama banyak contoh tentang saya adalah … , Bagaimanakah bila kita ingin menjawab bukan, atau tidak pada pertanyan tersebut, misalnya ketka kita ditanya apakah anda orang jepang, dan kita ingin mengatakan “bukan, saya bukan orang jepang, saya orang indonesia.”
Perhatkan contoh kalimat berikut :

あんたは アグスさん ですか。
Anatawa agus san desu ka.
Apakah anda bapak agus.
はい、そです。
Hai, so desu.
Ya (benar)
はい、アグスさん です。
Hai, agus san desu
Ya, (saya) agus.
いいえ、アグスさん でわありません。
Iie, agus san dewa arimasen.
Bukan, (saya) bukan agus.
アグスさんは インドネシアじん ですか。
Agus san wa indonesia jin desu ka
Apakah agus adalah orang indonesia ?
はい、インドネシアじん です。
Hai , indonesia jin desu
Ya, (saya) orang indonesia.
いいえ、インドネシアじん でわありますん。
Iie , indonesia jin dewa arimasen.
Bukan, (saya) bukan orang indonesia.

2
Tata Bahasa
Partikel desu (です)
Kata desu tidak mempunyai arti, namun partikel ini berfungsi untuk memperlihatkan rasa
hormat dan kesopanan pada lawan berbicara, partikel desu dipakai pada akhir kalimat
dengan predikat kata kerja atau kata sifat, baik kata sifat na maupun kata sifat i.
Partikel dewa arimasen (でわありますん)
Dewa arimasen mempunyai fungsi untuk menegatifkan kalimat yang mempunyai arti
tidak atau bukan, dewa arimasen sebenarnya bukan lah partikel namun terdiri dari dua
kata,namun untuk memudahkan dalam mengingat saya sebut partikel, dengan
menambahkan dewa arimasen suatu kalimat akan mempunyai arti bukan, perhatikan
contoh diatas,
Susunan kalimat untuk menjawab positif (ya) dan negatif (tidak) dapat dilihat pada kolom
berikut
Positif Negatif
はい。。。です。
Hai …… desu.
Ya,….
いいえ、。。。 でわ ありません。
Iie …dewa arimasen
Bukan, / tidak ….
Menyebut nama orang jepang.
Untuk menyebutkan nama orang jepang dipakai kata san setelah nama panggilan, san
dipakai untuk menghormati misalnya kepada atasan, orang yang lebih tua dsb, perhatikan
berikut:
アグスさん
agus san
たなかさん
Tanaka san
アグスくん
agus san
たなかくん
Tanaka san
Untuk panggilan kepada teman akrab, atau temen sekerja, atau orang yang lebih muda
dipakai kun setelah nama panggilannya.
Percakapan
Tanaka : おはようございます。おげんき ですか。
Ohaiyo gozaimasu, ogenki desuka
Agus : おはようございます、げんき です。
Ohaiyo gozaimasu, ogenki desu.
たなかさん、あのひとは だれ ですか。
Tananka san, anohito wa dare desu desuka.
アリさん ですか。
Arisan desuka.

Tanaka : いいえ、ポオオムさん です。
Iie, poom san desu.
Agus : にほんじん ですか。
Nihon jin desuka.
Tanaka : いいえ、たいじん です。
Iie, taijin desu.
Agus : ポオオムさん せんせい ですか
Poom san ha sensei desuka.
Tanaka : いいえ、せんせい でわ ありまえん、けんしゅうせいです。
Iie, sensei dewa arimasen, kensyusei desu.

Kosa Kata:
おはようございます Ohaiyo gozaimasu, Selamat pagi
こんいちは Konichiwa Selamat siang
こんばんは Konbanwa Selamat malam
おげんき ですか ogenki desuka Sehatkah ?
おげん Genki Sehat
あのひと Ano hito Orang itu
だれ Dare siapa
たいじん Taijin Orang tailand
せんせい Sensei Guru
けんしゅうせい Kensyusei Pelajar.