Indonesia | Romaji | Kana | Kanji |
Ibu | Okaasan | おかあさん | お母さん |
Ibu saya | Haha | はは | 母 |
Ayah | Otoosan | おとうさん | お父さん |
Ayah saya | Chichi | ちち | 父 |
Orang tua | Ryooshin | りょうしん | 両親 |
Kakak (L) | Ani | あに | 兄 |
Kakak (P) | Ane | あね | 姉 |
Adik (L) | Otooto | おとうと | 弟 |
Adik (P) | Imooto | いもうと | 妹 |
Anak | Kodomo | こども | 子供 |
Anak (L) | Musuko | むすこ | 息子 |
Anak (P) | Musume | むすめ | 娘 |
Suami | Go-shujin | ごしゅじん | ご主人 |
Suami saya | Otto | おっと | 夫 |
Istri | Okusan | おくさん | 奥さん |
Istri saya | Tsuma | つま | 妻 |
Suami-istri | Fuufu | ふうふ | 夫婦 |
Tante | Obasan | おばさん | 伯母さん |
Paman | Ojisan | おじさん | 伯父さん |
Sepupu | Itoko | いとこ | |
Kakek | Ojiisan | おじいさん | お祖父さん |
Kakek saya | Sofu | そふ | 祖父 |
Nenek | Obaasan | おばあさん | お祖母さん |
Nenek saya | Soba | そば | |
Cucu | Mago | まご | 孫 |
Saudara | Kyoodai | きょうだい | 兄弟 |
Showing posts with label About Japan. Show all posts
Showing posts with label About Japan. Show all posts
Friday, June 22, 2012
Keluarga (kazoku / かぞく)
Thursday, December 10, 2009
PARTIKEL (KATA BANTU)
ARTIKEL (KATA BANTU)
Minna-san, ohisashiburi desu!! Kali ini kita akan membahas beberapa PARTIKEL (kata bantu)
Bahasa Jepang.
Partikel ( Joshi) adalah kata bantu dalam kalimat.
Kalimat dalam Bahasa Jepang belum lengkap jika tidak diberi partikel. Partikel selalu menempel kata
yang ada di depannya dan tidak pernah berdiri sendiri.
Fungsi Partikel adalah :
1. Menunjukkan posisi kata yang ditempel di depannya di dalam kalimat (apakah Subyek, obyek
atau keterangan).
2. Berfungsi seperti kata depan yang memiliki arti seperti dalam Bahasa Indonesia (di, ke, dari,
sampai dan sebagainya) tapi ada juga yang tidak memiliki arti.
berikut ini beberapa
contoh partikel :
WA
Partikel wa tidak memiliki arti tapi memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa kata yang ada di depannya adalah subyek kalimat. Untuk mempermudah, wa bisa kita terjemahkan menjadi adalah.
Contoh :
+ Watashi wa gakusei desu. = saya (adalah) pelajar.
watashi = saya (subyek kalimat)
gakusei = pelajar/siswa/ murid.
+ watashi wa isogashii desu = saya sibuk.
watashi = saya (subyek kalimat)
isogashii = sibuk.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
MO
Partikel mo memiliki arti juga. Partikel mo menggantikan partikel wa.
Contoh :
+ Yamada-san mo gakusei desu. = Yamada juga pelajar.
+ Yamada-san mo isogashii desu. = Yamada juga sibuk.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KA
Partikel ka berfungsi untuk membuat kalimat menjadi kata tanya. Fungsinya sama seperti tanda tanya.
Contoh :
+ Yamada-san wa gakusei desu ka. = Apakah Yamada (seorang) pelajar?
+ Yamada-san wa isogashii desu ka. = Apakah Yamada sibuk?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NO
Untuk menggabungkan kata benda dengan kata benda menjadi satu kata, partikel no harus diletakkan di tengahnya.
BENDA 1 NO BENDA 2.
Untuk mempermudah, partikel no bisa kita artikan punya (meskipun tidak semuanya memiliki arti punya). Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi terbalik,
BENDA 2 diterjemahan dulu sebelum BENDA 1.
Contoh :
+ watashi no hon (buku) = buku (punya) saya.
+ amerika no kuruma = mobil (punya/buatan) Amerika.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
GA
Partikel ga memiliki fungsi bermacam-macam, di antaranya adalah :
1. Sebagai subyek kalimat untuk "subyek yang tidak diketahui (kata tanya)".
Contoh :
+ dare(siapa) ga ikimasu (pergi) ka. = siapa yang akan pergi?
+ nani(apa) ga ii desu ka. = mau apa (yang mana)?
2. Subyek yang merupakan informasi baru atau jawaban dari pertanyaan di atas.
Contoh :
+ yamada-san ga ikimasu. (yamada yang akan pergi).
+ juusu(jus) ga ii desu. (saya mau jus)
3. Obyek untuk kalimat yang predikatnya kata sifat dan kata kerja tertentu (misalnya wakarimasu,
arimasu dan dekimasu).
Contoh :
+ watashi wa neko(kucing) ga suki(suka) desu. = saya suka kucing.
+ watashi wa okane ga arimasu(punya/ada). = saya punya uang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TO
Partikel to memiliki arti dan atau bersama dengan.
Contoh :
+ hon to empitsu = buku dan pensil.
+ watashi wa yamada-san to ikimasu (pergi). = saya pergi bersama dengan Yamada.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
E
Partikel e menunjukkan arah yang dituju dan memiliki arti ke.
Contoh :
+ watashi wa jakarta e ikimasu. = saya pergi ke jakarta.
+ yamada-san wa toukyou e ikimasu = yamada pergi ke tokyo.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
O
partikel o tidak memiliki arti tapi memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa kata yang berada di depannya adalah obyek kalimat.
Contoh :
+ watashi wa gohan (nasi) o tabemasu (makan) = saya makan nasi.
+ yamada-san wa hon o kaimasu (beli) = yamada beli buku.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DE
Partikel ini memiliki fungsi macam-macam. Di antaranya adalah untuk menunjukkan bahwa kata yang di depannya adalah alat atau cara untuk melakukan sesuatu. De untuk fungsi ini bisa diterjemahkan menjadi
dengan atau memakai.
Contoh :
+ watashi wa hashi (sumpit) de gohan o tabemasu. = saya makan dengan/memakai sumpit.
+ watashi wa nihongo de hanashimasu (berbicara).= saya berbicara dengan memakai bahasa jepang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
NI
Partikel ni juga memiliki fungsi bermacam-macam. Di antaranya adalah untuk menunjukkan waktu (bisa diartikan menjadi pada), bisa juga berarti untuk,kepada dan dari.
Contoh :
+ watashi wa gozen roku ji ni kaisha (kantor) e ikimasu. = saya pergi ke kantor pada jam 6 pagi.
+ watashi wa yamada-san ni okane (uang) o karimasu (pinjam) = saya pinjam uang kepada yamada.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
NE
Partikel ini bisa berarti ...,ya! Untuk meminta persetujuan lawan bicaranya atau untuk memperhalus kalimat.
Contoh :
+ Atsui (panas) desu ne. = panas, ya!
+ Arigatou ne. = makasih, ya!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
YO
Partikel ini bisa berarti ..., lho! Untuk memberikan informasi baru kepada lawan bicara atau bermaksud membanggakan diri.
Contoh :
+ Jakarta wa atsui desu yo. = Jakarta panas, lho!
+ watashi no kuruma wa takai desu yo. = mobil saya mahal, lho!
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minna-san, ohisashiburi desu!! Kali ini kita akan membahas beberapa PARTIKEL (kata bantu)
Bahasa Jepang.
Partikel ( Joshi) adalah kata bantu dalam kalimat.
Kalimat dalam Bahasa Jepang belum lengkap jika tidak diberi partikel. Partikel selalu menempel kata
yang ada di depannya dan tidak pernah berdiri sendiri.
Fungsi Partikel adalah :
1. Menunjukkan posisi kata yang ditempel di depannya di dalam kalimat (apakah Subyek, obyek
atau keterangan).
2. Berfungsi seperti kata depan yang memiliki arti seperti dalam Bahasa Indonesia (di, ke, dari,
sampai dan sebagainya) tapi ada juga yang tidak memiliki arti.
berikut ini beberapa
contoh partikel :
WA
Partikel wa tidak memiliki arti tapi memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa kata yang ada di depannya adalah subyek kalimat. Untuk mempermudah, wa bisa kita terjemahkan menjadi adalah.
Contoh :
+ Watashi wa gakusei desu. = saya (adalah) pelajar.
watashi = saya (subyek kalimat)
gakusei = pelajar/siswa/ murid.
+ watashi wa isogashii desu = saya sibuk.
watashi = saya (subyek kalimat)
isogashii = sibuk.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
MO
Partikel mo memiliki arti juga. Partikel mo menggantikan partikel wa.
Contoh :
+ Yamada-san mo gakusei desu. = Yamada juga pelajar.
+ Yamada-san mo isogashii desu. = Yamada juga sibuk.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KA
Partikel ka berfungsi untuk membuat kalimat menjadi kata tanya. Fungsinya sama seperti tanda tanya.
Contoh :
+ Yamada-san wa gakusei desu ka. = Apakah Yamada (seorang) pelajar?
+ Yamada-san wa isogashii desu ka. = Apakah Yamada sibuk?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NO
Untuk menggabungkan kata benda dengan kata benda menjadi satu kata, partikel no harus diletakkan di tengahnya.
BENDA 1 NO BENDA 2.
Untuk mempermudah, partikel no bisa kita artikan punya (meskipun tidak semuanya memiliki arti punya). Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi terbalik,
BENDA 2 diterjemahan dulu sebelum BENDA 1.
Contoh :
+ watashi no hon (buku) = buku (punya) saya.
+ amerika no kuruma = mobil (punya/buatan) Amerika.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
GA
Partikel ga memiliki fungsi bermacam-macam, di antaranya adalah :
1. Sebagai subyek kalimat untuk "subyek yang tidak diketahui (kata tanya)".
Contoh :
+ dare(siapa) ga ikimasu (pergi) ka. = siapa yang akan pergi?
+ nani(apa) ga ii desu ka. = mau apa (yang mana)?
2. Subyek yang merupakan informasi baru atau jawaban dari pertanyaan di atas.
Contoh :
+ yamada-san ga ikimasu. (yamada yang akan pergi).
+ juusu(jus) ga ii desu. (saya mau jus)
3. Obyek untuk kalimat yang predikatnya kata sifat dan kata kerja tertentu (misalnya wakarimasu,
arimasu dan dekimasu).
Contoh :
+ watashi wa neko(kucing) ga suki(suka) desu. = saya suka kucing.
+ watashi wa okane ga arimasu(punya/ada). = saya punya uang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TO
Partikel to memiliki arti dan atau bersama dengan.
Contoh :
+ hon to empitsu = buku dan pensil.
+ watashi wa yamada-san to ikimasu (pergi). = saya pergi bersama dengan Yamada.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
E
Partikel e menunjukkan arah yang dituju dan memiliki arti ke.
Contoh :
+ watashi wa jakarta e ikimasu. = saya pergi ke jakarta.
+ yamada-san wa toukyou e ikimasu = yamada pergi ke tokyo.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
O
partikel o tidak memiliki arti tapi memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa kata yang berada di depannya adalah obyek kalimat.
Contoh :
+ watashi wa gohan (nasi) o tabemasu (makan) = saya makan nasi.
+ yamada-san wa hon o kaimasu (beli) = yamada beli buku.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DE
Partikel ini memiliki fungsi macam-macam. Di antaranya adalah untuk menunjukkan bahwa kata yang di depannya adalah alat atau cara untuk melakukan sesuatu. De untuk fungsi ini bisa diterjemahkan menjadi
dengan atau memakai.
Contoh :
+ watashi wa hashi (sumpit) de gohan o tabemasu. = saya makan dengan/memakai sumpit.
+ watashi wa nihongo de hanashimasu (berbicara).= saya berbicara dengan memakai bahasa jepang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
NI
Partikel ni juga memiliki fungsi bermacam-macam. Di antaranya adalah untuk menunjukkan waktu (bisa diartikan menjadi pada), bisa juga berarti untuk,kepada dan dari.
Contoh :
+ watashi wa gozen roku ji ni kaisha (kantor) e ikimasu. = saya pergi ke kantor pada jam 6 pagi.
+ watashi wa yamada-san ni okane (uang) o karimasu (pinjam) = saya pinjam uang kepada yamada.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
NE
Partikel ini bisa berarti ...,ya! Untuk meminta persetujuan lawan bicaranya atau untuk memperhalus kalimat.
Contoh :
+ Atsui (panas) desu ne. = panas, ya!
+ Arigatou ne. = makasih, ya!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
YO
Partikel ini bisa berarti ..., lho! Untuk memberikan informasi baru kepada lawan bicara atau bermaksud membanggakan diri.
Contoh :
+ Jakarta wa atsui desu yo. = Jakarta panas, lho!
+ watashi no kuruma wa takai desu yo. = mobil saya mahal, lho!
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Struktur Dasar untuk Bahasa Jepang
Dalam Bahasa Jepang, terdapat sekelompok partikel yang umum diletakkan di bagian akhir kalimat (sentence final particle). Partikel-partikel ini umumnya berfungsi untuk menjelaskan konteks dari kalimat awalnya -- apakah itu untuk bertanya, menegaskan opini, melakukan persuasi, ataupun lain sebagainya.
Saa, hajimemashou... ^^
1. Partikel "ka"
Partikel "ka" berfungsi untuk membentuk kalimat tanya. Partikel ini bisa dibilang cukup 'sakti' -- kalimat berita apapun, apabila ditambahkan partikel ini di akhir kalimatnya, akan seketika berubah menjadi kalimat tanya.
Contoh:
Asli:
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu.
[INA] Tuan C (adalah) orang Amerika.
+ ka
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu ka ?
[INA] Apakah Tuan C orang Amerika?
Di sini partikel "ka" berperan sebagai question mark. Apabila suatu kalimat diakhiri dengan "ka", maka kalimat itu pastilah kalimat tanya! :D
Asli:
[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu.
[INA] Yoshi-kun ada di sini.
+ ka
[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu ka ?
[INA] Apakah Yoshi-kun ada di sini?
2. Partikel "yo"
Partikel "yo" berfungsi untuk memberi penegasan dalam kalimat. Pada umumnya, partikel ini digunakan ketika menyampaikan ide/pendapat/opini yang cenderung subyektif; meskipun begitu bisa juga dipakai untuk menekankan kebenaran dari informasi yang disampaikan.
Adapun contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
[JAP] Ano ko wa kawaii desu yo.
-> "ano ko" = "anak itu"
-> "kawaii" = "lucu" / "imut-imut"
[INA] Menurut saya, anak itu lucu.
(menyampaikan opini)
Contoh lain:
[JAP] Omae o matteru, yo.
-> "omae" = "kamu" (informal)
-> "matteru" = "tunggu"
[INA] Kamu sedang ditunggu, lho.
(menekankan berita)
Intinya, partikel "yo" adalah yang Anda butuhkan jika hendak menegaskan apa yang sedang disampaikan. Sebagai perbandingan, dalam bahasa Inggris fungsi ini biasanya diwakili oleh frase "...you know" atau "...so I think" di akhir kalimat. ^^
3. Partikel "ne"
Yang ini berfungsi sebagai pemberi kesan halus/persuasi dalam berbicara. Meskipun demikian, "ne" juga memiliki kegunaan lain -- yakni memunculkan pertanyaan balik di akhir kalimat (question tag).
Misalnya, untuk penggunaan yang pertama,
[JAP] Ashita kara, kore wa kimi no gakusei da. Ne?
-> "ashita kara" = "mulai besok"
-> "gakusei" = "sekolah"
[INA] Mulai besok, ini sekolahmu yang baru. OK?
(melakukan persuasi)
[JAP] Sono kimochi ga wakaru; dakara, kinishinaide. Ne?
-> "kimochi" = "perasaan"
-> "dakara" = "karena itu" / "oleh karena itu"
-> "kinishinaide" = "jangan khawatir"
[INA] (Saya) mengerti perasaanmu; oleh karena itu, jangan khawatir. Ya?
(melakukan persuasi)
Sedangkan untuk penggunaan yang kedua,
[JAP] Kyou wa, Sanae-san ga kirei desu, ne?
-> "kyou" = "hari ini"
-> "kirei = "cantik"
[INA] Hari ini, Nona Sanae terlihat cantik, bukan?
(menanyakan pendapat lawan bicara)
[JAP] Hachigatsu no yuki ga aru no? Kiseki, da ne?
-> "hachigatsu" = "bulan Agustus"
-> "yuki" = "salju"
-> "kiseki" = "keajaiban" / "mukjizat"
[INA] Ada salju di bulan Agustus? Itu pasti mukjizat, bukan?
(menanyakan pendapat lawan bicara)
***
Variasi Penggunaan dalam Kalimat
Dalam penggunaan sehari-hari, terkadang ada beberapa varian partikel end sentence yang diturunkan dari tiga partikel di atas. Umumnya perubahan ini terjadi karena nuansa informal yang ingin dihadirkan; e.g. ketika Anda sedang berbicara dengan teman atau keluarga.
Beberapa variasi yang terjadi, antara lain:
1. ne menjadi na~
"Na~" -- dengan 'a' panjang; berbeda dengan partikel "na" -- memiliki manfaat yang sama persis dengan "ne". Meskipun demikian, kesan yang ditimbulkannya sangat informal dan berkesan "setengah hati".
Kesan ini lebih tampak dalam penerjemahan sebagai berikut:
[JAP] Aitsu wa okotteirunda. Taihen, da na~...
[INA] Dia sedang marah. Susah juga yaa...
[JAP] Hai, hai, wakatteiru. Warui na~...
[INA] Ya, ya, saya mengerti. Maaf deh...
2. yo menjadi zo
Yang ini biasanya diucapkan oleh pria; kesannya cenderung informal dan berpretensi kasar.
[JAP] Ano "MATRIX" no eiga wa kakkoi da zo.
[INA] Film "MATRIX" yang itu keren, lho.
[JAP] Ah, Rika-chan da! Kawaii zo!
[INA] Ah, itu Rika-chan. Dia lucu sekali!
3. ne di awal kalimat
Yang ini agak berbeda dengan pokok bahasan kita tentang partikel end-sentence, sebab partikelnya sendiri justru diletakkan di awal kalimat. Meskipun demikian, saya rasa ada baiknya bila sekalian dijelaskan di sini. (o_0)"\
Dalam penggunaan ini, partikel "ne" digunakan untuk memanggil orang yang sedang diajak bicara. Konsepnya kurang lebih sama dengan kata "hei" dalam bahasa Indonesia:
[JAP] Ne, chotto matte yo!
[INA] Hei, tunggu sebentar!
4. Question mark dengan kai
Bentuk yang lebih lembut untuk bertanya dibandingkan "ka", digunakan oleh pria. Kalau Anda pernah mendengar lagu "Konayuki" dari Remioromen, Anda bisa mendengar penggunaan question mark model ini di dalamnya. ^^
[JAP] Sore ga dekita no kai?
[INA] Bisakah seperti itu?
Catatan Khusus:
Kalimat Tanya tanpa Question Mark
Walaupun secara default kalimat tanya dalam bahasa Jepang memerlukan partikel "ka", terdapat satu kondisi di mana Anda tak perlu memanfaatkannya sama sekali. Meskipun demikian, sebagai gantinya, Anda harus memberikan intonasi yang tepat untuk mengesankan pertanyaan Anda.
Dalam bahasa Jepang, intonasi yang 'tepat' ini dimunculkan dengan memberi penekanan pada suku bunyi terakhir dalam kalimat.
Contoh:
[JAP] Sonna koto iwanaide! Otoko da yo!?
[INA] Jangan bicara seperti itu! Kamu laki-laki, kan!?
(bagian "yo" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
[JAP] Anpan ga suki na no?
[INA] Apakah kamu suka roti selai?
(bagian "no" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
Hal yang sama berlaku jika kita hendak mengajukan pertanyaan singkat dan sekedarnya, e.g.:
[JAP] Hitori?
[INA] (Anda) sendirian?
(bagian "ri" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
[JAP] Shitteru?
[INA] (Anda) sudah tahu?
(bagian "ru" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
Tentunya harus dicatat bahwa penggunaan di atas itu cenderung crippled secara gramatikal, dan tidak untuk digunakan dalam pembicaraan resmi. Walaupun masih efektif jika dipakai untuk keseharian saja.
Saa, hajimemashou... ^^
1. Partikel "ka"
Partikel "ka" berfungsi untuk membentuk kalimat tanya. Partikel ini bisa dibilang cukup 'sakti' -- kalimat berita apapun, apabila ditambahkan partikel ini di akhir kalimatnya, akan seketika berubah menjadi kalimat tanya.
Contoh:
Asli:
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu.
[INA] Tuan C (adalah) orang Amerika.
+ ka
[JAP] C-san wa AMERIKA-jin desu ka ?
[INA] Apakah Tuan C orang Amerika?
Di sini partikel "ka" berperan sebagai question mark. Apabila suatu kalimat diakhiri dengan "ka", maka kalimat itu pastilah kalimat tanya! :D
Asli:
[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu.
[INA] Yoshi-kun ada di sini.
+ ka
[JAP] Yoshi-kun wa koko ni imasu ka ?
[INA] Apakah Yoshi-kun ada di sini?
2. Partikel "yo"
Partikel "yo" berfungsi untuk memberi penegasan dalam kalimat. Pada umumnya, partikel ini digunakan ketika menyampaikan ide/pendapat/opini yang cenderung subyektif; meskipun begitu bisa juga dipakai untuk menekankan kebenaran dari informasi yang disampaikan.
Adapun contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
[JAP] Ano ko wa kawaii desu yo.
-> "ano ko" = "anak itu"
-> "kawaii" = "lucu" / "imut-imut"
[INA] Menurut saya, anak itu lucu.
(menyampaikan opini)
Contoh lain:
[JAP] Omae o matteru, yo.
-> "omae" = "kamu" (informal)
-> "matteru" = "tunggu"
[INA] Kamu sedang ditunggu, lho.
(menekankan berita)
Intinya, partikel "yo" adalah yang Anda butuhkan jika hendak menegaskan apa yang sedang disampaikan. Sebagai perbandingan, dalam bahasa Inggris fungsi ini biasanya diwakili oleh frase "...you know" atau "...so I think" di akhir kalimat. ^^
3. Partikel "ne"
Yang ini berfungsi sebagai pemberi kesan halus/persuasi dalam berbicara. Meskipun demikian, "ne" juga memiliki kegunaan lain -- yakni memunculkan pertanyaan balik di akhir kalimat (question tag).
Misalnya, untuk penggunaan yang pertama,
[JAP] Ashita kara, kore wa kimi no gakusei da. Ne?
-> "ashita kara" = "mulai besok"
-> "gakusei" = "sekolah"
[INA] Mulai besok, ini sekolahmu yang baru. OK?
(melakukan persuasi)
[JAP] Sono kimochi ga wakaru; dakara, kinishinaide. Ne?
-> "kimochi" = "perasaan"
-> "dakara" = "karena itu" / "oleh karena itu"
-> "kinishinaide" = "jangan khawatir"
[INA] (Saya) mengerti perasaanmu; oleh karena itu, jangan khawatir. Ya?
(melakukan persuasi)
Sedangkan untuk penggunaan yang kedua,
[JAP] Kyou wa, Sanae-san ga kirei desu, ne?
-> "kyou" = "hari ini"
-> "kirei = "cantik"
[INA] Hari ini, Nona Sanae terlihat cantik, bukan?
(menanyakan pendapat lawan bicara)
[JAP] Hachigatsu no yuki ga aru no? Kiseki, da ne?
-> "hachigatsu" = "bulan Agustus"
-> "yuki" = "salju"
-> "kiseki" = "keajaiban" / "mukjizat"
[INA] Ada salju di bulan Agustus? Itu pasti mukjizat, bukan?
(menanyakan pendapat lawan bicara)
***
Variasi Penggunaan dalam Kalimat
Dalam penggunaan sehari-hari, terkadang ada beberapa varian partikel end sentence yang diturunkan dari tiga partikel di atas. Umumnya perubahan ini terjadi karena nuansa informal yang ingin dihadirkan; e.g. ketika Anda sedang berbicara dengan teman atau keluarga.
Beberapa variasi yang terjadi, antara lain:
1. ne menjadi na~
"Na~" -- dengan 'a' panjang; berbeda dengan partikel "na" -- memiliki manfaat yang sama persis dengan "ne". Meskipun demikian, kesan yang ditimbulkannya sangat informal dan berkesan "setengah hati".
Kesan ini lebih tampak dalam penerjemahan sebagai berikut:
[JAP] Aitsu wa okotteirunda. Taihen, da na~...
[INA] Dia sedang marah. Susah juga yaa...
[JAP] Hai, hai, wakatteiru. Warui na~...
[INA] Ya, ya, saya mengerti. Maaf deh...
2. yo menjadi zo
Yang ini biasanya diucapkan oleh pria; kesannya cenderung informal dan berpretensi kasar.
[JAP] Ano "MATRIX" no eiga wa kakkoi da zo.
[INA] Film "MATRIX" yang itu keren, lho.
[JAP] Ah, Rika-chan da! Kawaii zo!
[INA] Ah, itu Rika-chan. Dia lucu sekali!
3. ne di awal kalimat
Yang ini agak berbeda dengan pokok bahasan kita tentang partikel end-sentence, sebab partikelnya sendiri justru diletakkan di awal kalimat. Meskipun demikian, saya rasa ada baiknya bila sekalian dijelaskan di sini. (o_0)"\
Dalam penggunaan ini, partikel "ne" digunakan untuk memanggil orang yang sedang diajak bicara. Konsepnya kurang lebih sama dengan kata "hei" dalam bahasa Indonesia:
[JAP] Ne, chotto matte yo!
[INA] Hei, tunggu sebentar!
4. Question mark dengan kai
Bentuk yang lebih lembut untuk bertanya dibandingkan "ka", digunakan oleh pria. Kalau Anda pernah mendengar lagu "Konayuki" dari Remioromen, Anda bisa mendengar penggunaan question mark model ini di dalamnya. ^^
[JAP] Sore ga dekita no kai?
[INA] Bisakah seperti itu?
Catatan Khusus:
Kalimat Tanya tanpa Question Mark
Walaupun secara default kalimat tanya dalam bahasa Jepang memerlukan partikel "ka", terdapat satu kondisi di mana Anda tak perlu memanfaatkannya sama sekali. Meskipun demikian, sebagai gantinya, Anda harus memberikan intonasi yang tepat untuk mengesankan pertanyaan Anda.
Dalam bahasa Jepang, intonasi yang 'tepat' ini dimunculkan dengan memberi penekanan pada suku bunyi terakhir dalam kalimat.
Contoh:
[JAP] Sonna koto iwanaide! Otoko da yo!?
[INA] Jangan bicara seperti itu! Kamu laki-laki, kan!?
(bagian "yo" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
[JAP] Anpan ga suki na no?
[INA] Apakah kamu suka roti selai?
(bagian "no" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
Hal yang sama berlaku jika kita hendak mengajukan pertanyaan singkat dan sekedarnya, e.g.:
[JAP] Hitori?
[INA] (Anda) sendirian?
(bagian "ri" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
[JAP] Shitteru?
[INA] (Anda) sudah tahu?
(bagian "ru" diucapkan agak tinggi dan memanjang)
Tentunya harus dicatat bahwa penggunaan di atas itu cenderung crippled secara gramatikal, dan tidak untuk digunakan dalam pembicaraan resmi. Walaupun masih efektif jika dipakai untuk keseharian saja.
Partikel To
Pada dasarnya Partikel to digunakan untuk menghubungkan 2 kalimat yang memiliki hubungan sebab-akibat,
Pola Kalimat
[kata kerja bentuk kamus] + to + tanda koma (,) + [kalimat yang menunjukkan akibat dari kalimat pertama]
bingung ya? Emang sih keliatannya rumit tapi sebenarnya gampang koq, dalam bahasa Indonesia To memiliki arti KALAU......MAKA......, liat dulu deh contoh kalimatnya
Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu
* Kalau kita menekan tombol ini, maka mesin akan bergerak
Nihongo ga wakaranai to, koujou e itte, komarimasu
* Kalau tidak mengerti bahasa Jepang, maka sewaktu ke pabrik akan susah
Partikel To tidak bisa digunakan untuk menggabungkan kalimat secara sembarangan utk maksud tertentu. Karena setelah To, kamu gak bisa sembarangan menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan, ajakan, atau permintaan
Contoh yang salah, benar-benar salah dan gak boleh ditiru!
1. Contoh salah yang Menunjukkan maksud
Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasu
* Kalau ada waktu, saya akan pergi menonton film
2. Contoh salah yang menunjukkan keinginan
Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikitai desu
* Kalau ada waktu, saya ingin pergi menonton film
3. Contoh salah yang menunjukkan ajakan
Jikan ga aru to, eiga o mi ikimasenka?
* Kalau ada waktu, maukah pergi menonton film?
4. Contoh salah yang menunjukkan permintaan
Jikan ga aru to, chotto tetsudatte kudasai
* Kalau ada waktu, tolong bantu saya sebentar
INGAT 4 CONTOH DI ATAS ADALAH SALAH, intinya To tidak bisa digunakan untuk membuat kalimat yang menyatakan maksud, keinginan, ajakan, dan permintaan.
Pola Kalimat
[kata kerja bentuk kamus] + to + tanda koma (,) + [kalimat yang menunjukkan akibat dari kalimat pertama]
bingung ya? Emang sih keliatannya rumit tapi sebenarnya gampang koq, dalam bahasa Indonesia To memiliki arti KALAU......MAKA......, liat dulu deh contoh kalimatnya
Kono botan o osu to, kikai ga ugokimasu
* Kalau kita menekan tombol ini, maka mesin akan bergerak
Nihongo ga wakaranai to, koujou e itte, komarimasu
* Kalau tidak mengerti bahasa Jepang, maka sewaktu ke pabrik akan susah
Partikel To tidak bisa digunakan untuk menggabungkan kalimat secara sembarangan utk maksud tertentu. Karena setelah To, kamu gak bisa sembarangan menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan, ajakan, atau permintaan
Contoh yang salah, benar-benar salah dan gak boleh ditiru!
1. Contoh salah yang Menunjukkan maksud
Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikimasu
* Kalau ada waktu, saya akan pergi menonton film
2. Contoh salah yang menunjukkan keinginan
Jikan ga aru to, eiga o mi ni ikitai desu
* Kalau ada waktu, saya ingin pergi menonton film
3. Contoh salah yang menunjukkan ajakan
Jikan ga aru to, eiga o mi ikimasenka?
* Kalau ada waktu, maukah pergi menonton film?
4. Contoh salah yang menunjukkan permintaan
Jikan ga aru to, chotto tetsudatte kudasai
* Kalau ada waktu, tolong bantu saya sebentar
INGAT 4 CONTOH DI ATAS ADALAH SALAH, intinya To tidak bisa digunakan untuk membuat kalimat yang menyatakan maksud, keinginan, ajakan, dan permintaan.
Partikel か dan Partikel の
Maaf Kalau Repost lagi!!
to The point aja :))
Pada postingan kali ini kita akan belajar mengenai partikel ka (か) dan partikel no (の), partikel ka bisa juga disebut partikel ajaib, kenapa ajaib? Karena kalimat apapun bila ditambahkan partikel ka akan menjadi kalimat tanya. Saa langsung aja kita mulai
1. Partikel Ka か
Partikel ini biasanya diletakkan di akhir kalimat, seperti yang pernah kubilang tadi partikel ka berfungsi untuk membuat kalimat tanya.
Contoh:
karera wa Indoneshia jin desu
mereka orang Indonesia
jika ditambahkan partikel ka di akhir kalimat seperti:
karera wa Indoneshia jin desu ka?
Apakah mereka orang Indonesia?
2. Partikel No の
Bahasa Jepang berbeda dengan Indonesia, bahasa Jepang menganut sistem Menerangkan Diterangkan, duh bingung aku njelasinnya
Bahasa Indonesia menganut sistem Diterangkan Menerangkan
Contoh:
mobil saya
kertas putih
Hal ini berbeda dengan Bahasa Inggris yang menganut sistem Menerangkan Diterangkan
Contoh:
my car (mobil saya) bukan car my
white paper (kertas putih) bukan paper white
Nah Bahasa Jepang juga menganut sistem yang sama dengan bahasa Inggris
Contoh:
Watashi no kuruma = my car
shiroi kami = white paper
Nah fungsi partikel No の adalah untuk menyatakan kepemilikkan
Seperti: Mobil saya, tas kamu, buku dia.
Contoh:
Watashi no Kuruma
Mobil (milik) saya
Yamato-san no Kaban
Tas (milik) tn.Yamato
Jadi kesimpulannya untuk mentranslate kata-kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Jepang cukup dibalik saja.
to The point aja :))
Pada postingan kali ini kita akan belajar mengenai partikel ka (か) dan partikel no (の), partikel ka bisa juga disebut partikel ajaib, kenapa ajaib? Karena kalimat apapun bila ditambahkan partikel ka akan menjadi kalimat tanya. Saa langsung aja kita mulai
1. Partikel Ka か
Partikel ini biasanya diletakkan di akhir kalimat, seperti yang pernah kubilang tadi partikel ka berfungsi untuk membuat kalimat tanya.
Contoh:
karera wa Indoneshia jin desu
mereka orang Indonesia
jika ditambahkan partikel ka di akhir kalimat seperti:
karera wa Indoneshia jin desu ka?
Apakah mereka orang Indonesia?
2. Partikel No の
Bahasa Jepang berbeda dengan Indonesia, bahasa Jepang menganut sistem Menerangkan Diterangkan, duh bingung aku njelasinnya
Bahasa Indonesia menganut sistem Diterangkan Menerangkan
Contoh:
mobil saya
kertas putih
Hal ini berbeda dengan Bahasa Inggris yang menganut sistem Menerangkan Diterangkan
Contoh:
my car (mobil saya) bukan car my
white paper (kertas putih) bukan paper white
Nah Bahasa Jepang juga menganut sistem yang sama dengan bahasa Inggris
Contoh:
Watashi no kuruma = my car
shiroi kami = white paper
Nah fungsi partikel No の adalah untuk menyatakan kepemilikkan
Seperti: Mobil saya, tas kamu, buku dia.
Contoh:
Watashi no Kuruma
Mobil (milik) saya
Yamato-san no Kaban
Tas (milik) tn.Yamato
Jadi kesimpulannya untuk mentranslate kata-kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Jepang cukup dibalik saja.
Partikel はdan Partikelを
Sory kalo sebelumnnya Repost!! :)
Maklum cuma sebagai bahan pembelajaran bagi saya and agan2 sekalian :)
Partikel merupakan hal yang sangat penting dalam kalimat Jepang, sebab partikel sangat berpengaruh pada arti kalimat. Minna san, kali ini kita akan belajar tentang penggunaan beberapa partikel, perlu diketahui bahasa Jepang memiliki banyak partikel seperti wa (は), ka (か), ni (に), no (の), e (へ), o (を), ga (が), de (で), dll.
Karena banyaknya partikel jadi kita akan bahas sedikit-sedikit. Dimulai dari partikel wa (は), dan partikel o (を)
1. Partikel Wa (は)
Mungkin dari tadi ada yang bertanya-tanya tentang huruf Hiragana di atas yang disini dibaca wa, padahal di daftar Hiragana huruf tersebut dibaca ha, ya "the way thinks are" (memang begitulah adanya), cih sok-sokan inggris.
Saa langsung aja ke materi, partikel wa biasanya dipasang setelah subjek, dan ditambah "desu" diakhir kalimat.
Rumus:
S + wa (は) + O + desu
catatan: desu hanya dipakai jika objek bukanlah kata kerja (maksudnya desu tidak dipakai jika objeknya kata kerja)
Contoh:
Watashi wa gakusei desu
Saya adalah pelajar
Watashi wa wakarimasu
Saya mengerti
Desu merupakan bahasa formal yang diucapkan untuk orang yang baru dikenal, orang yang lebih tua atau orang yang jabatannya lebih tinggi dari kita, nah untuk bahasa gaulnya kita bisa mengganti desu dengan kata da
contoh:
Watashi wa Gakusei da
Saya adalah pelajar
2. Partikel o (を)
Kalian dari tadi pasti bertanya, kenapa hu... (ya karena emang gitu adanya)
Partikel o biasanya dipakai setelah Objek dan cenderung berfungsi menerangkan suatu perbuatan
Rumus:
S + wa(は) + O + o(を) + P
buat yang belum tau S tuh Subjek, O tuh Objek, dan P tuh predikat.
Contoh:
watashi wa pan o tabemasu
saya makan roti
anata wa hon o yomimasu
anda membaca buku
kata kerja setelah partikel wo harus dalam bentuk -masu (untuk keadaan formal/ sopan) atau bisa juga bentuk kamus (untuk keadaan biasa/akrab)
selanjutnya kita akan membahas partikel か dan の bisa baca kan
Maklum cuma sebagai bahan pembelajaran bagi saya and agan2 sekalian :)
Partikel merupakan hal yang sangat penting dalam kalimat Jepang, sebab partikel sangat berpengaruh pada arti kalimat. Minna san, kali ini kita akan belajar tentang penggunaan beberapa partikel, perlu diketahui bahasa Jepang memiliki banyak partikel seperti wa (は), ka (か), ni (に), no (の), e (へ), o (を), ga (が), de (で), dll.
Karena banyaknya partikel jadi kita akan bahas sedikit-sedikit. Dimulai dari partikel wa (は), dan partikel o (を)
1. Partikel Wa (は)
Mungkin dari tadi ada yang bertanya-tanya tentang huruf Hiragana di atas yang disini dibaca wa, padahal di daftar Hiragana huruf tersebut dibaca ha, ya "the way thinks are" (memang begitulah adanya), cih sok-sokan inggris.
Saa langsung aja ke materi, partikel wa biasanya dipasang setelah subjek, dan ditambah "desu" diakhir kalimat.
Rumus:
S + wa (は) + O + desu
catatan: desu hanya dipakai jika objek bukanlah kata kerja (maksudnya desu tidak dipakai jika objeknya kata kerja)
Contoh:
Watashi wa gakusei desu
Saya adalah pelajar
Watashi wa wakarimasu
Saya mengerti
Desu merupakan bahasa formal yang diucapkan untuk orang yang baru dikenal, orang yang lebih tua atau orang yang jabatannya lebih tinggi dari kita, nah untuk bahasa gaulnya kita bisa mengganti desu dengan kata da
contoh:
Watashi wa Gakusei da
Saya adalah pelajar
2. Partikel o (を)
Kalian dari tadi pasti bertanya, kenapa hu... (ya karena emang gitu adanya)
Partikel o biasanya dipakai setelah Objek dan cenderung berfungsi menerangkan suatu perbuatan
Rumus:
S + wa(は) + O + o(を) + P
buat yang belum tau S tuh Subjek, O tuh Objek, dan P tuh predikat.
Contoh:
watashi wa pan o tabemasu
saya makan roti
anata wa hon o yomimasu
anda membaca buku
kata kerja setelah partikel wo harus dalam bentuk -masu (untuk keadaan formal/ sopan) atau bisa juga bentuk kamus (untuk keadaan biasa/akrab)
selanjutnya kita akan membahas partikel か dan の bisa baca kan
Tuesday, December 08, 2009
Pola Kalimat
Pola Kalimat
1. Pola SP : Subyek + wa + Predikat + (desu)
* (desu) dipakai bila Predikat bukan kata kerja
* wa adalah partikel setelah subyek
Contoh
- Watashi wa neru : Saya tidur
- Watashi wa Indonesia-jin desu : Saya orang Indonesia
- Jakarta wa nigiyaka desu : Jakarta ramai
2. Pola SOP : Subyek + wa + Obyek + o + Predikat
* o adalah partikel penghubung antara Obyek dg Predikat
Contoh
- Watashi wa gohan o taberu : Saya makan nasi
- Watashi wa mizu o nomu : Saya minum air
3. Pola Umum : Subyek + wa + Ket Waktu + ni + Ket Tempat + Obyek + o + Predikat
* ni adalah kata depan waktu
* ket waktu dan ket tempat bisa berubah posisinya
Contoh
- Watashi wa nichiyoubi ni Jakarta e iku : Saya Hari minggu pergi ke Jakarta
- Warashi wa shokudo de shichiji ni gohan o taberu : Saya makan nasi di kantin jam 7.
1. Pola SP : Subyek + wa + Predikat + (desu)
* (desu) dipakai bila Predikat bukan kata kerja
* wa adalah partikel setelah subyek
Contoh
- Watashi wa neru : Saya tidur
- Watashi wa Indonesia-jin desu : Saya orang Indonesia
- Jakarta wa nigiyaka desu : Jakarta ramai
2. Pola SOP : Subyek + wa + Obyek + o + Predikat
* o adalah partikel penghubung antara Obyek dg Predikat
Contoh
- Watashi wa gohan o taberu : Saya makan nasi
- Watashi wa mizu o nomu : Saya minum air
3. Pola Umum : Subyek + wa + Ket Waktu + ni + Ket Tempat + Obyek + o + Predikat
* ni adalah kata depan waktu
* ket waktu dan ket tempat bisa berubah posisinya
Contoh
- Watashi wa nichiyoubi ni Jakarta e iku : Saya Hari minggu pergi ke Jakarta
- Warashi wa shokudo de shichiji ni gohan o taberu : Saya makan nasi di kantin jam 7.
Dewa Arimasen!!
Kalimat Negatif
Pada tutorial jishokai pertama banyak contoh tentang saya adalah … , Bagaimanakah bila kita ingin menjawab bukan, atau tidak pada pertanyan tersebut, misalnya ketka kita ditanya apakah anda orang jepang, dan kita ingin mengatakan “bukan, saya bukan orang jepang, saya orang indonesia.”
Perhatkan contoh kalimat berikut :
あんたは アグスさん ですか。
Anatawa agus san desu ka.
Apakah anda bapak agus.
はい、そです。
Hai, so desu.
Ya (benar)
はい、アグスさん です。
Hai, agus san desu
Ya, (saya) agus.
いいえ、アグスさん でわありません。
Iie, agus san dewa arimasen.
Bukan, (saya) bukan agus.
アグスさんは インドネシアじん ですか。
Agus san wa indonesia jin desu ka
Apakah agus adalah orang indonesia ?
はい、インドネシアじん です。
Hai , indonesia jin desu
Ya, (saya) orang indonesia.
いいえ、インドネシアじん でわありますん。
Iie , indonesia jin dewa arimasen.
Bukan, (saya) bukan orang indonesia.
2
Tata Bahasa
Partikel desu (です)
Kata desu tidak mempunyai arti, namun partikel ini berfungsi untuk memperlihatkan rasa
hormat dan kesopanan pada lawan berbicara, partikel desu dipakai pada akhir kalimat
dengan predikat kata kerja atau kata sifat, baik kata sifat na maupun kata sifat i.
Partikel dewa arimasen (でわありますん)
Dewa arimasen mempunyai fungsi untuk menegatifkan kalimat yang mempunyai arti
tidak atau bukan, dewa arimasen sebenarnya bukan lah partikel namun terdiri dari dua
kata,namun untuk memudahkan dalam mengingat saya sebut partikel, dengan
menambahkan dewa arimasen suatu kalimat akan mempunyai arti bukan, perhatikan
contoh diatas,
Susunan kalimat untuk menjawab positif (ya) dan negatif (tidak) dapat dilihat pada kolom
berikut
Positif Negatif
はい。。。です。
Hai …… desu.
Ya,….
いいえ、。。。 でわ ありません。
Iie …dewa arimasen
Bukan, / tidak ….
Menyebut nama orang jepang.
Untuk menyebutkan nama orang jepang dipakai kata san setelah nama panggilan, san
dipakai untuk menghormati misalnya kepada atasan, orang yang lebih tua dsb, perhatikan
berikut:
アグスさん。
agus san
たなかさん。
Tanaka san
アグスくん。
agus san
たなかくん。
Tanaka san
Untuk panggilan kepada teman akrab, atau temen sekerja, atau orang yang lebih muda
dipakai kun setelah nama panggilannya.
Percakapan
Tanaka : おはようございます。おげんき ですか。
Ohaiyo gozaimasu, ogenki desuka
Agus : おはようございます、げんき です。
Ohaiyo gozaimasu, ogenki desu.
たなかさん、あのひとは だれ ですか。
Tananka san, anohito wa dare desu desuka.
アリさん ですか。
Arisan desuka.
Tanaka : いいえ、ポオオムさん です。
Iie, poom san desu.
Agus : にほんじん ですか。
Nihon jin desuka.
Tanaka : いいえ、たいじん です。
Iie, taijin desu.
Agus : ポオオムさん せんせい ですか
Poom san ha sensei desuka.
Tanaka : いいえ、せんせい でわ ありまえん、けんしゅうせいです。
Iie, sensei dewa arimasen, kensyusei desu.
Kosa Kata:
おはようございます Ohaiyo gozaimasu, Selamat pagi
こんいちは Konichiwa Selamat siang
こんばんは Konbanwa Selamat malam
おげんき ですか ogenki desuka Sehatkah ?
おげん Genki Sehat
あのひと Ano hito Orang itu
だれ Dare siapa
たいじん Taijin Orang tailand
せんせい Sensei Guru
けんしゅうせい Kensyusei Pelajar.
Pada tutorial jishokai pertama banyak contoh tentang saya adalah … , Bagaimanakah bila kita ingin menjawab bukan, atau tidak pada pertanyan tersebut, misalnya ketka kita ditanya apakah anda orang jepang, dan kita ingin mengatakan “bukan, saya bukan orang jepang, saya orang indonesia.”
Perhatkan contoh kalimat berikut :
あんたは アグスさん ですか。
Anatawa agus san desu ka.
Apakah anda bapak agus.
はい、そです。
Hai, so desu.
Ya (benar)
はい、アグスさん です。
Hai, agus san desu
Ya, (saya) agus.
いいえ、アグスさん でわありません。
Iie, agus san dewa arimasen.
Bukan, (saya) bukan agus.
アグスさんは インドネシアじん ですか。
Agus san wa indonesia jin desu ka
Apakah agus adalah orang indonesia ?
はい、インドネシアじん です。
Hai , indonesia jin desu
Ya, (saya) orang indonesia.
いいえ、インドネシアじん でわありますん。
Iie , indonesia jin dewa arimasen.
Bukan, (saya) bukan orang indonesia.
2
Tata Bahasa
Partikel desu (です)
Kata desu tidak mempunyai arti, namun partikel ini berfungsi untuk memperlihatkan rasa
hormat dan kesopanan pada lawan berbicara, partikel desu dipakai pada akhir kalimat
dengan predikat kata kerja atau kata sifat, baik kata sifat na maupun kata sifat i.
Partikel dewa arimasen (でわありますん)
Dewa arimasen mempunyai fungsi untuk menegatifkan kalimat yang mempunyai arti
tidak atau bukan, dewa arimasen sebenarnya bukan lah partikel namun terdiri dari dua
kata,namun untuk memudahkan dalam mengingat saya sebut partikel, dengan
menambahkan dewa arimasen suatu kalimat akan mempunyai arti bukan, perhatikan
contoh diatas,
Susunan kalimat untuk menjawab positif (ya) dan negatif (tidak) dapat dilihat pada kolom
berikut
Positif Negatif
はい。。。です。
Hai …… desu.
Ya,….
いいえ、。。。 でわ ありません。
Iie …dewa arimasen
Bukan, / tidak ….
Menyebut nama orang jepang.
Untuk menyebutkan nama orang jepang dipakai kata san setelah nama panggilan, san
dipakai untuk menghormati misalnya kepada atasan, orang yang lebih tua dsb, perhatikan
berikut:
アグスさん。
agus san
たなかさん。
Tanaka san
アグスくん。
agus san
たなかくん。
Tanaka san
Untuk panggilan kepada teman akrab, atau temen sekerja, atau orang yang lebih muda
dipakai kun setelah nama panggilannya.
Percakapan
Tanaka : おはようございます。おげんき ですか。
Ohaiyo gozaimasu, ogenki desuka
Agus : おはようございます、げんき です。
Ohaiyo gozaimasu, ogenki desu.
たなかさん、あのひとは だれ ですか。
Tananka san, anohito wa dare desu desuka.
アリさん ですか。
Arisan desuka.
Tanaka : いいえ、ポオオムさん です。
Iie, poom san desu.
Agus : にほんじん ですか。
Nihon jin desuka.
Tanaka : いいえ、たいじん です。
Iie, taijin desu.
Agus : ポオオムさん せんせい ですか
Poom san ha sensei desuka.
Tanaka : いいえ、せんせい でわ ありまえん、けんしゅうせいです。
Iie, sensei dewa arimasen, kensyusei desu.
Kosa Kata:
おはようございます Ohaiyo gozaimasu, Selamat pagi
こんいちは Konichiwa Selamat siang
こんばんは Konbanwa Selamat malam
おげんき ですか ogenki desuka Sehatkah ?
おげん Genki Sehat
あのひと Ano hito Orang itu
だれ Dare siapa
たいじん Taijin Orang tailand
せんせい Sensei Guru
けんしゅうせい Kensyusei Pelajar.
Tuesday, August 11, 2009
KT KERJA SAMBUNG
KT. KERJA BENTUK “TE” = KT KERJA SAMBUNG
PolA:
Kt. Kerja GOL 1 sebagai berikut :
Akhran U. Tsu. Ru berubah jd Tte.
Cth: KAU=kATTE, TATSU=TATTE, HASHIRU=HASHITTE.
AKHRAN MU, NU, BU BRUBH JD NDe.
Cth yOMU=YONDE, SHINU=SHINDE, Asobu=AsondE
UTK KT KERJA akhran KU berubah jd ITE.
Cth kaku=kaitE, kiku=kiitE.
Note => pengecualian bentuk pergi IKU= ITTE
UTK KT KERJA akhran GU berubah jd IDE.
Cth oyogu=OYOIDE
UTK KT KERJA akhran sU berubah jd shitE.
Cth hanasu=HANASHITE
Kt. Kerja GOL 2 sebagai berikut :
Akhran IRU ERU JD TE.
Cth: taBERU=TABETe. Okiru=okITe
Kt. Kerja GOL 3 sebagai berikut :
kuRU berubah jd KITe
SURU berubah jd SHITe
Berikut beberapa pola tentang perubahan kata kerja bentuk "te":
"TE IRU" (formal=TE IMASU, gaulnya biasa disingkat jd TERU) ATAU BTK SEDANG.
Utk blajar btk ini, SARATNA KALIAN HARUZ MAHIR DLM PERUBAHAN KT.KERJA BTK TE
cth:
Sedang apa=NANI SHITERU NO? (maksudna nani o shite iru ka?)
formalna nani o shite imasu ka?
Watashi wa hon o yonde imasu = Saya sedang membaca buku
Chichi wa gohan o tabete imasu = Ayah sedang makan nasi
Haha wa ryouri o shite imasu = Ibu sedang memasak.
BNTK "BOLEH"= TE MO II
Contoh:
Bolehkah saya membaca buku ini=KONO HON O YONDE MO II DESU KA?
Kamu boleh duduk (SUWARU) disini=KOKO NI SUWATTE MO II DESU.
Note: Untuk bentuk “tidak boleh” digunakan pola TE WA IKEMASEN/IKENAI
Contoh:
Disini dilarang merokok (SUU)=KOKO DE TABAKO O SUTTE WA IKEMASEN.
Tidak boleh berdiri di depan pintu=DOA NO MAI NI TATTE WA IKENAI.
~TE MIRU/~TE MIMASU
~te miru/~te mimasu menyatakan suatu aktifitas yang bersifat
coba-coba berarti mencoba. Perubahannya kata kerja diubah ke bentuk te+miru.
Bentuk ~te miru juga bisa diubah ke bentuk negatif, positif lampau dan negatif
lampau.
Dengan cara mengubah ~te miru menjadi ~te minai/~te mimasen,
~te mita/~te mimashita dan ~te minakatta/~te mimasen deshita.
Contoh kt kerja
gol 1:
-nomu=minum jadi nonde miru=mencoba minum - kau=membeli jadi katte
miru=mencoba membeli
-kesu=menghapus jadi keshite miru=mencoba menghapus
C0nt0h kt kerja gol 2:
-oikakeru=mengejar jadi oikakete
miru=mencoba mengejar
-shinjiru=percaya jadi shinjite miru=mencoba percaya
Contoh kt kerja gol 3:
-kuru=datang jadi kite miru=mencoba
datang
-benkyou suru=belajar jadi benkyou shite miru=mencoba belajar
Contoh kalimat:
* watashi wa nihon no ryouri o tabete mitai
desu=saya ingin mencoba makan
masakan jepang
* rina san wa kimono o kite mimasu=rina mencoba memakai
kimono
* tanaka san wa sake o nonde mimasen=tanaka tidak mencoba
minum sake
* itsuka gaikoku e itte mitai desu=suatu hari ingin mencoba pergi ke luar negri
* kutsu o kau maeni, haite mite kudasai=sebelum membeli
sepatu cobalah pakai.
~te oku/~te okimasu
Menyatakan suatu aktifitas yang dilakukan sebagai persiapan. Berarti terlebih
dulu. Perubahannya kata kerja diubah ke bentuk te + oku. ~te oku dapat berubah
bentuk negatif te okanai/te okimasen, bentuk negatif lampau te okinakatta/te
okimasen deshita dan bentuk positif lampau te oita/te okimashita.
C0nt0h:
* Dedi san wa heya o souji shite okimasu = Dedi telebih dulu membereskan kamar.
* Budi san wa hoteru o youyaku shite okimasen = Budi tidak memesan hotel
terlebih dulu.
* Ocha ga nomitai kara, mizu o wakashite oite kudasai = Karena ingin minum teh
didihkanlah air trlebih dulu.
* Ryouri no mae ni, ichiba de yasai o katte
okimasu = Sebelum memasak, terlebih dulu membeli sayur di pasar.
*
Gakkou e iku mae ni, asagohan o tabete okimashou = Sebelum pergi ke sekolah,
ayo sarapan dulu.
PolA:
Kt. Kerja GOL 1 sebagai berikut :
Akhran U. Tsu. Ru berubah jd Tte.
Cth: KAU=kATTE, TATSU=TATTE, HASHIRU=HASHITTE.
AKHRAN MU, NU, BU BRUBH JD NDe.
Cth yOMU=YONDE, SHINU=SHINDE, Asobu=AsondE
UTK KT KERJA akhran KU berubah jd ITE.
Cth kaku=kaitE, kiku=kiitE.
Note => pengecualian bentuk pergi IKU= ITTE
UTK KT KERJA akhran GU berubah jd IDE.
Cth oyogu=OYOIDE
UTK KT KERJA akhran sU berubah jd shitE.
Cth hanasu=HANASHITE
Kt. Kerja GOL 2 sebagai berikut :
Akhran IRU ERU JD TE.
Cth: taBERU=TABETe. Okiru=okITe
Kt. Kerja GOL 3 sebagai berikut :
kuRU berubah jd KITe
SURU berubah jd SHITe
"TE IRU" (formal=TE IMASU, gaulnya biasa disingkat jd TERU) ATAU BTK SEDANG.
Utk blajar btk ini, SARATNA KALIAN HARUZ MAHIR DLM PERUBAHAN KT.KERJA BTK TE
cth:
Sedang apa=NANI SHITERU NO? (maksudna nani o shite iru ka?)
formalna nani o shite imasu ka?
Watashi wa hon o yonde imasu = Saya sedang membaca buku
Chichi wa gohan o tabete imasu = Ayah sedang makan nasi
Haha wa ryouri o shite imasu = Ibu sedang memasak.
BNTK "BOLEH"= TE MO II
Contoh:
Bolehkah saya membaca buku ini=KONO HON O YONDE MO II DESU KA?
Kamu boleh duduk (SUWARU) disini=KOKO NI SUWATTE MO II DESU.
Note: Untuk bentuk “tidak boleh” digunakan pola TE WA IKEMASEN/IKENAI
Contoh:
Disini dilarang merokok (SUU)=KOKO DE TABAKO O SUTTE WA IKEMASEN.
Tidak boleh berdiri di depan pintu=DOA NO MAI NI TATTE WA IKENAI.
~te miru/~te mimasu menyatakan suatu aktifitas yang bersifat
coba-coba berarti mencoba. Perubahannya kata kerja diubah ke bentuk te+miru.
Bentuk ~te miru juga bisa diubah ke bentuk negatif, positif lampau dan negatif
lampau.
Dengan cara mengubah ~te miru menjadi ~te minai/~te mimasen,
~te mita/~te mimashita dan ~te minakatta/~te mimasen deshita.
Contoh kt kerja
gol 1:
-nomu=minum jadi nonde miru=mencoba minum - kau=membeli jadi katte
miru=mencoba membeli
-kesu=menghapus jadi keshite miru=mencoba menghapus
C0nt0h kt kerja gol 2:
-oikakeru=mengejar jadi oikakete
miru=mencoba mengejar
-shinjiru=percaya jadi shinjite miru=mencoba percaya
Contoh kt kerja gol 3:
-kuru=datang jadi kite miru=mencoba
datang
-benkyou suru=belajar jadi benkyou shite miru=mencoba belajar
Contoh kalimat:
* watashi wa nihon no ryouri o tabete mitai
desu=saya ingin mencoba makan
masakan jepang
* rina san wa kimono o kite mimasu=rina mencoba memakai
kimono
* tanaka san wa sake o nonde mimasen=tanaka tidak mencoba
minum sake
* itsuka gaikoku e itte mitai desu=suatu hari ingin mencoba pergi ke luar negri
* kutsu o kau maeni, haite mite kudasai=sebelum membeli
sepatu cobalah pakai.
~te oku/~te okimasu
Menyatakan suatu aktifitas yang dilakukan sebagai persiapan. Berarti terlebih
dulu. Perubahannya kata kerja diubah ke bentuk te + oku. ~te oku dapat berubah
bentuk negatif te okanai/te okimasen, bentuk negatif lampau te okinakatta/te
okimasen deshita dan bentuk positif lampau te oita/te okimashita.
C0nt0h:
* Dedi san wa heya o souji shite okimasu = Dedi telebih dulu membereskan kamar.
* Budi san wa hoteru o youyaku shite okimasen = Budi tidak memesan hotel
terlebih dulu.
* Ocha ga nomitai kara, mizu o wakashite oite kudasai = Karena ingin minum teh
didihkanlah air trlebih dulu.
* Ryouri no mae ni, ichiba de yasai o katte
okimasu = Sebelum memasak, terlebih dulu membeli sayur di pasar.
*
Gakkou e iku mae ni, asagohan o tabete okimashou = Sebelum pergi ke sekolah,
ayo sarapan dulu.
Kata Kerja Bentuk PRESENT
GOL 1 berakhiran i + masu.
Cth:
membeli=Kau=kaimasu
berdiri=tatsu=tachimasu
lari=hashiru=hashirimasu
baca=Yomu=yoMIMASU
mati=shinu=shinimasu (tp jarang dpakai)
brenang=oyogu=oyogimasu
bicara=hanasu=hanashimasu.
UTK GOL 2. Ru nya dicoret tambh MASU
Cth.
makan=TABERU=tABEMASU
bangun=OKIRU=OKIMASU
UTK. Gol 3 ISTIMEWA
datang=KURU=KIMASU
melakukan=SURU=SHIMASU
Cth.
Saya selalu sarapan di pagi hari : Watashi wa mai asa, itsumo gohan o tabemasu.
Ayah biasannya membaca koran : Chichi wa tokidoki, shinbun o yomimasu.
Kalimat ada 3 btk, yaitu bentuk POSITIF, NEGATIF N TANYA
POSITIF PAKE AKHIRAN MASU.
NegaTIF PAKE AKHIRAN MASen.
Tanya PAKE AKHIRAN MASUKA
Cth.
(+) Beli buku= hoN O KAIMASU
(-) TDK BELI BUKU=HON O KAIMASEN
(?) APAKH BELI BUKU=HON O KAIMASUKA?
V-Ru + TSUMORI = BERMAKSUD…..
Kata kerja bentuk kamus ditambah dengan TSUMORI DESU digunakan untuk menyatakan maksud melakukan suatu kegiatan.
TSUMORI menyatakan rencana sejak sekarang. Bukan hanya menetapkannya pada saat itu, tetapi dipakai untuk hal-hal yang dipikirkan sejak dulu.
Contoh:
Watashi wa nihon e iku tsumori desu.
(saya bermaksud pergi ke jepang)
Rainen wa AJIA e ryokou suru tsumori desu.
(tahun depan saya bermaksud akan berwisata ke Asia)
Ashita, tomodachi to kaimono suru tsumori desu.
(besok saya bermaksud akan pergi berbelanja dengan teman)
Bentuk menyangkal dari TSUMORI DESU adalah TSUMORI WA ARIMASEN.
Contoh:
Watashi wa nihon e iku tsumori wa arimasen.
(saya tidak bermaksud pergi ke jepang)
PAATI e kuru tsumori wa arimasen.
(tidak bermaksud datang ke pesta)
umi e ryokou suru tsumori wa arimasen.
(tidak bermaksud berwisata ke laut)
V-RU + MAENI…= SEBELUM…
Kata kerja bentuk kamus jika diikuti dengan MAENI berarti “sebelum…”. Ini digunakan untuk menyatakan urutan suatu kegiatan yang dilakukan.
Contoh:
Taberu maeni, te o araimasu.
(sebelum makan mencuci tangan terlebih dulu)
Watashi wa nihon e iku maeni, nihongo o benkyoushimasu.
(sebelum pergi ke jepang, saya belajar bahasa jepang terlebih dulu)
Chichi wa itsumo neru maeni, ofuro ni hairimasu.
(sebelum tidur, ayah selalu masuk (berendam) di ofuro)
V-RU + KOTO MO ARU = TERKADANG/ADAKALANYA…..
Kata kerja bentuk kamus jika diikuti oleh KOTO MO ARU berarti “terkadang/ada kalanya…..”. Ini digunakan untuk menyatakan suatu hal/perbuatan yang terkadang dilakukan/terjadi.
Contoh:
Nichiyoubi ni mo gakkou e iku koto mo aru.
(hari minggu pun terkadang pergi ke sekolah)
Kare wa kono uta o utau koto mo aru.
(dia (lk) terkadang menyanyikan lagu ini)
Kanojo wa shigoto ga isogashikute, shokuji no jikan o torenai koto mo aru.
(karena sibuk bekerja, terkadang dia (pr) lupa waktu makan)
ket: pola kalimat yang menyatakan terkadang/ada kalanya, bisa juga dengan V-RU + KOTO GA ARU
contoh:
Konna ni renshuu shiteitemo, tokidoki shippai suru koto ga aru.
(meskipun berlatih sampai seperti ini, adakalanya gagal)
V-RU/ KS-I --> TO OMOIMASU
KB/ KS-NA --> DATO OMOIMASU
(SAYA KIRA (PIKIR) / MENURUT SAYA...)
digunakan untuk menyatakan pendapat tentang akan dilangsungkannya/ terjadinya suatu kejadian/ kegiatan/ hal.
contoh:
Kono hon wa ureru to omoimasu. = (saya pikir buku itu akan laku terjual)
Kyou wa ame ga furu to omoimasu. = (saya pikir hari ini akan turun hujan)
Kinou no tesuto wa yasashikatta to omoimasu. = (menurut saya tes kemarin mudah)
Erikasan wa yasashii hito dato omoimasu. = (menurut saya Erika orang yang baik)
Kobayashisan wa zutto genkidatta to omoimasu. = (saya pikir Kobayashi itu selalu sehat)
Kare no itta koto wa uso dato omoimasu. = (menurut saya apa yang dikatakannya itu bohong)
Yamadasensei wa konai to omoimasu. = (saya pikir Pak Yamada tidak akan datang)
KET:
ureru: terjual--> uru: menjual
tesuto: tes
yasashii: mudah/ baik
genki: sehat
kare: dia (laki-laki)
uso: bohong
konai: tidak datang--> kuru: dating
V-RU --> YOU DESU
KB --> NO YOU DESU
KS-NA --> NA YOU DESU
KS-I/
(SEPERTINYA...)
Digunakan untuk menyatakan dugaan terhadap akan terjadinya/ dilakukannya suatu kegiatan/ hal/ kejadian.
pembicara tidak mengetahui dengan jelas apakah pernyataannya tersebut benar atau tidak dan memperkirakan hal/ kejadian tersebut berdasarkan apa yang diamatinya.
Contoh:
Ano hito wa kono daigaku no gakusei dewanai you desu. = (sepertinya orang itu bukan siswa universitas ini)
Sensei wa osake ga suki na you desu. = (sepertinya Pak Guru menyukai sake)
Kaze o hiiteshimatta you desu. = (sepertinya saya masuk angin)
Tesuto wa muzukashii you desu. = (sepertinya tesnya susah)
Tanakasan wa rusu no you desu. = (sepertinya Tanaka tidak ada di rumah)
Yamadasensei wa kyoushitsu ni iru you desu. = (sepertinya Pak Tanaka ada di kelas)
KET:
daigaku: universitas
gakusei: murid
osake: sake (bentuk hormat)
suki (na): suka
kaze o hiku: masuk angin
muzukashii: susah
rusu: tidak ada di rumah
kyoushitsu: kelas
V-RU + DAROU/DESHOU
KB/ KS-NA/ KS-I/
MUNGKIN.... (TABUN)
Digunakan untuk menyatakan dugaan terhadap suatu kemungkinan akan berlangsungnya suatu aktifitas/ hal.
TABUN (mungkin) sering digunakan bersamaan DAROU/DESHOU, tetapi sebenarnya tidak begitu diperlukan.
DESHOU merupakan bentuk halus dari DAROU.
contoh:
Yamadasensei mo kuru darou.= (Pak Yamada pun mungkin akan datang)
Ano hito mo kono kanji ga yomeru darou. = (mungkin orang itu pun bisa membaca kanji ini)
Ashita mo kitto iitenki darou. = (mungkin besok pun cuacanya akan bagus)
Sono eiga wa (tabun) tsumaranai deshou. = (mungkin film itu membosankan)
Sono shigoto wa (tabun) taihen deshou. = (mungkin pekerjaan itu berat)
Ashita no shiken wa (tabun) 100 tendewanai deshou. = (ujian besok mungkin saya tidak akan mendapatkan nilai 100)
KET:
yomeru: bisa membaca--> yomu: membaca
iitenki: cuaca yang bagus
kitto: pasti/ tentu saja
eiga: film
tsumaranai: membosankan
shigoto: pekerjaan
taihen: berat/ menyusahkan
shiken: ujian
V-RU/ KB/ KS-NA/ KS-I + KAMO SHIREMASEN
Digunakan pada waktu mengutarakan hal-hal yang tidak pasti/ tidak dapat mengingkari suatu kemungkinan.
Tingkatannya lebih rendah dari DAROU/DESHOU.
contoh:
Sono hon wa Y mise ni aru kamoshiremasen. = (buku itu mungkin ada di toko Y)
Chichi wa ashita iku kamoshiremasen. = (ayah mungkin akan pergi besok)
Ashita wa taifuu ga kuru kamoshiremasen. = (besok mungkin akan datang angin topan)
Kono kotae wa tadashii kamoshiremasen. = (jawaban ini mungkin benar)
Rainen wa bukka ga sagaranai kamoshiremasen. = (tahun depan mungkin harga barang tidak akan turun)
Ano hito wa dokushindewanai kamoshiremasen. = (orang itu mungkin tidak bujangan lagi)
KET:
mise: toko
chichi: ayah
taifuu: angin topan
kotae: jawaban
tadashii: benar
rainen: tahun depan
bukka: harga barang
sagaru: turun
dokushin: bujangan
Cth:
membeli=Kau=kaimasu
berdiri=tatsu=tachimasu
lari=hashiru=hashirimasu
baca=Yomu=yoMIMASU
mati=shinu=shinimasu (tp jarang dpakai)
brenang=oyogu=oyogimasu
bicara=hanasu=hanashimasu.
UTK GOL 2. Ru nya dicoret tambh MASU
Cth.
makan=TABERU=tABEMASU
bangun=OKIRU=OKIMASU
UTK. Gol 3 ISTIMEWA
datang=KURU=KIMASU
melakukan=SURU=SHIMASU
Cth.
Saya selalu sarapan di pagi hari : Watashi wa mai asa, itsumo gohan o tabemasu.
Ayah biasannya membaca koran : Chichi wa tokidoki, shinbun o yomimasu.
Kalimat ada 3 btk, yaitu bentuk POSITIF, NEGATIF N TANYA
POSITIF PAKE AKHIRAN MASU.
NegaTIF PAKE AKHIRAN MASen.
Tanya PAKE AKHIRAN MASUKA
Cth.
(+) Beli buku= hoN O KAIMASU
(-) TDK BELI BUKU=HON O KAIMASEN
(?) APAKH BELI BUKU=HON O KAIMASUKA?
V-Ru + TSUMORI = BERMAKSUD…..
Kata kerja bentuk kamus ditambah dengan TSUMORI DESU digunakan untuk menyatakan maksud melakukan suatu kegiatan.
TSUMORI menyatakan rencana sejak sekarang. Bukan hanya menetapkannya pada saat itu, tetapi dipakai untuk hal-hal yang dipikirkan sejak dulu.
Contoh:
Watashi wa nihon e iku tsumori desu.
(saya bermaksud pergi ke jepang)
Rainen wa AJIA e ryokou suru tsumori desu.
(tahun depan saya bermaksud akan berwisata ke Asia)
Ashita, tomodachi to kaimono suru tsumori desu.
(besok saya bermaksud akan pergi berbelanja dengan teman)
Bentuk menyangkal dari TSUMORI DESU adalah TSUMORI WA ARIMASEN.
Contoh:
Watashi wa nihon e iku tsumori wa arimasen.
(saya tidak bermaksud pergi ke jepang)
PAATI e kuru tsumori wa arimasen.
(tidak bermaksud datang ke pesta)
umi e ryokou suru tsumori wa arimasen.
(tidak bermaksud berwisata ke laut)
Kata kerja bentuk kamus jika diikuti dengan MAENI berarti “sebelum…”. Ini digunakan untuk menyatakan urutan suatu kegiatan yang dilakukan.
Contoh:
Taberu maeni, te o araimasu.
(sebelum makan mencuci tangan terlebih dulu)
Watashi wa nihon e iku maeni, nihongo o benkyoushimasu.
(sebelum pergi ke jepang, saya belajar bahasa jepang terlebih dulu)
Chichi wa itsumo neru maeni, ofuro ni hairimasu.
(sebelum tidur, ayah selalu masuk (berendam) di ofuro)
Kata kerja bentuk kamus jika diikuti oleh KOTO MO ARU berarti “terkadang/ada kalanya…..”. Ini digunakan untuk menyatakan suatu hal/perbuatan yang terkadang dilakukan/terjadi.
Contoh:
Nichiyoubi ni mo gakkou e iku koto mo aru.
(hari minggu pun terkadang pergi ke sekolah)
Kare wa kono uta o utau koto mo aru.
(dia (lk) terkadang menyanyikan lagu ini)
Kanojo wa shigoto ga isogashikute, shokuji no jikan o torenai koto mo aru.
(karena sibuk bekerja, terkadang dia (pr) lupa waktu makan)
ket: pola kalimat yang menyatakan terkadang/ada kalanya, bisa juga dengan V-RU + KOTO GA ARU
contoh:
Konna ni renshuu shiteitemo, tokidoki shippai suru koto ga aru.
(meskipun berlatih sampai seperti ini, adakalanya gagal)
KB/ KS-NA --> DATO OMOIMASU
(SAYA KIRA (PIKIR) / MENURUT SAYA...)
digunakan untuk menyatakan pendapat tentang akan dilangsungkannya/ terjadinya suatu kejadian/ kegiatan/ hal.
contoh:
Kono hon wa ureru to omoimasu. = (saya pikir buku itu akan laku terjual)
Kyou wa ame ga furu to omoimasu. = (saya pikir hari ini akan turun hujan)
Kinou no tesuto wa yasashikatta to omoimasu. = (menurut saya tes kemarin mudah)
Erikasan wa yasashii hito dato omoimasu. = (menurut saya Erika orang yang baik)
Kobayashisan wa zutto genkidatta to omoimasu. = (saya pikir Kobayashi itu selalu sehat)
Kare no itta koto wa uso dato omoimasu. = (menurut saya apa yang dikatakannya itu bohong)
Yamadasensei wa konai to omoimasu. = (saya pikir Pak Yamada tidak akan datang)
KET:
ureru: terjual--> uru: menjual
tesuto: tes
yasashii: mudah/ baik
genki: sehat
kare: dia (laki-laki)
uso: bohong
konai: tidak datang--> kuru: dating
KB --> NO YOU DESU
KS-NA --> NA YOU DESU
KS-I/
(SEPERTINYA...)
Digunakan untuk menyatakan dugaan terhadap akan terjadinya/ dilakukannya suatu kegiatan/ hal/ kejadian.
pembicara tidak mengetahui dengan jelas apakah pernyataannya tersebut benar atau tidak dan memperkirakan hal/ kejadian tersebut berdasarkan apa yang diamatinya.
Contoh:
Ano hito wa kono daigaku no gakusei dewanai you desu. = (sepertinya orang itu bukan siswa universitas ini)
Sensei wa osake ga suki na you desu. = (sepertinya Pak Guru menyukai sake)
Kaze o hiiteshimatta you desu. = (sepertinya saya masuk angin)
Tesuto wa muzukashii you desu. = (sepertinya tesnya susah)
Tanakasan wa rusu no you desu. = (sepertinya Tanaka tidak ada di rumah)
Yamadasensei wa kyoushitsu ni iru you desu. = (sepertinya Pak Tanaka ada di kelas)
KET:
daigaku: universitas
gakusei: murid
osake: sake (bentuk hormat)
suki (na): suka
kaze o hiku: masuk angin
muzukashii: susah
rusu: tidak ada di rumah
kyoushitsu: kelas
KB/ KS-NA/ KS-I/
MUNGKIN.... (TABUN)
Digunakan untuk menyatakan dugaan terhadap suatu kemungkinan akan berlangsungnya suatu aktifitas/ hal.
TABUN (mungkin) sering digunakan bersamaan DAROU/DESHOU, tetapi sebenarnya tidak begitu diperlukan.
DESHOU merupakan bentuk halus dari DAROU.
contoh:
Yamadasensei mo kuru darou.= (Pak Yamada pun mungkin akan datang)
Ano hito mo kono kanji ga yomeru darou. = (mungkin orang itu pun bisa membaca kanji ini)
Ashita mo kitto iitenki darou. = (mungkin besok pun cuacanya akan bagus)
Sono eiga wa (tabun) tsumaranai deshou. = (mungkin film itu membosankan)
Sono shigoto wa (tabun) taihen deshou. = (mungkin pekerjaan itu berat)
Ashita no shiken wa (tabun) 100 tendewanai deshou. = (ujian besok mungkin saya tidak akan mendapatkan nilai 100)
KET:
yomeru: bisa membaca--> yomu: membaca
iitenki: cuaca yang bagus
kitto: pasti/ tentu saja
eiga: film
tsumaranai: membosankan
shigoto: pekerjaan
taihen: berat/ menyusahkan
shiken: ujian
Digunakan pada waktu mengutarakan hal-hal yang tidak pasti/ tidak dapat mengingkari suatu kemungkinan.
Tingkatannya lebih rendah dari DAROU/DESHOU.
contoh:
Sono hon wa Y mise ni aru kamoshiremasen. = (buku itu mungkin ada di toko Y)
Chichi wa ashita iku kamoshiremasen. = (ayah mungkin akan pergi besok)
Ashita wa taifuu ga kuru kamoshiremasen. = (besok mungkin akan datang angin topan)
Kono kotae wa tadashii kamoshiremasen. = (jawaban ini mungkin benar)
Rainen wa bukka ga sagaranai kamoshiremasen. = (tahun depan mungkin harga barang tidak akan turun)
Ano hito wa dokushindewanai kamoshiremasen. = (orang itu mungkin tidak bujangan lagi)
KET:
mise: toko
chichi: ayah
taifuu: angin topan
kotae: jawaban
tadashii: benar
rainen: tahun depan
bukka: harga barang
sagaru: turun
dokushin: bujangan
KATA KERJA
KATA KERJA
Dalam bahasa Jepang ada 3 golongan kata kerja:
Golongan 1 berakhiran U, TSU, RU, MU, NU, BU, KU, GU, SU
Cth kata kerja berakhiran U : KAU=beli, AU=cocok, bertemu, IU=berkata, dsb.
Cth kata kerja berakhiran TSU : TATSU=berdiri, UTSU=menekan, dsb.
Cth kata kerja berakhiran RU : KAERU=pulang, HASHIRU=berlari, dsb.
Cth kata kerja berakhiran MU : YOMU=membaca, KAMU=gigit, NOMU=minum, dsb.
Cth kata kerja berakhiran NU : SHINU=mati
Cth kata kerja berakhiran BU : YOBU=memanggil, TOBU=terbang, dsb.
Cth kata kerja berakhiran KU : IKU=pergi, KAKU=menulis, KIKU=dengar, AKU=buka, dsb.
Cth kata kerja berakhiran GU : OYOGU=berenang, ISOGU=bergegas, dsb.
Cth kata kerja berakhiran SU : HANASU=bercerita, OSU=menekan, dsb
Golongan 2 berakhiran ERU dan IRU
Cth kata kerja berakhiran ERU : TABERU=makan, DERU=keluar, dsb.
Cth kata kerja berakhiran IRU : OKIRU=bangun, MIRU=lihat, dsb
Golongan 3 yaitu
KURU=datang
SURU=melakukan
Dalam bahasa Jepang ada 3 golongan kata kerja:
Golongan 1 berakhiran U, TSU, RU, MU, NU, BU, KU, GU, SU
Cth kata kerja berakhiran U : KAU=beli, AU=cocok, bertemu, IU=berkata, dsb.
Cth kata kerja berakhiran TSU : TATSU=berdiri, UTSU=menekan, dsb.
Cth kata kerja berakhiran RU : KAERU=pulang, HASHIRU=berlari, dsb.
Cth kata kerja berakhiran MU : YOMU=membaca, KAMU=gigit, NOMU=minum, dsb.
Cth kata kerja berakhiran NU : SHINU=mati
Cth kata kerja berakhiran BU : YOBU=memanggil, TOBU=terbang, dsb.
Cth kata kerja berakhiran KU : IKU=pergi, KAKU=menulis, KIKU=dengar, AKU=buka, dsb.
Cth kata kerja berakhiran GU : OYOGU=berenang, ISOGU=bergegas, dsb.
Cth kata kerja berakhiran SU : HANASU=bercerita, OSU=menekan, dsb
Golongan 2 berakhiran ERU dan IRU
Cth kata kerja berakhiran ERU : TABERU=makan, DERU=keluar, dsb.
Cth kata kerja berakhiran IRU : OKIRU=bangun, MIRU=lihat, dsb
Golongan 3 yaitu
KURU=datang
SURU=melakukan
KYOU WA II TENKI DESU KA? Apakah cuaca hr ini bgs?
Kt.sifat:
Atsui=panas,
samui=dingin,
suzushii=sejuk,
atatakai=hangat
a. Btk Present
kyou no tenki wa dou ds ka = bgmana cuaca hr ini?
cth:
Hari ini panas=KYOU WA atsui DS
UTK BNTK NEGATIF, kata sifat akhiran (i) nya dicoret dtambh KUNAI,
cth: Hari ini tdk panas=KYOU W ATSUKUNAI
b. Btk future
ashita no tenki wa dou deshou ka = kira2 bgmana cuaca bsk?
cth: mungkin besok panas=ashita WA tabun atsui DS
UTK BNTK NEGATIF: mungkin bsk tdk panas=ashita WA tabun atsukunai
c. Btk Past
kinou no tenki wa dou deshitaka = bgmana cuaca kmrn?
UTK BNTK POSITIF, kata sifat akhiran (i) nya dicoret dtambh KATTA,
cth: kmrn panas=KINOU WA atsuKATTA
UTK BNTK NEGATIF, kata sifat akhiran (i) nya dicoret dtambh KUNAKATTA,
cth: Kmrn tdk panas=KINOU WA atsukunaKATTA
kt.benda:
hare=cerah,
ame=hujan,
kumori=berawan/mendung
a. Btk present
cth: Hari ini cerah=KYOU WA HARE DS
UTK BNTK NEGATIF, kata benda + DEWA ARIMASEN/DEWANAI/JA NAI
cth: Hari ini tdk cerah=KYOU WA HARE DEWA NAI
b. Btk future
cth: besok mungkin cerah=ashita WA tabun HARE DS.
UTK BNTK NEGATIF, kata benda + DEWA ARIMASEN/DEWANAI/JA NAI
cth: bsk mungkn tdk cerah=ashita WA tabun HARE DEWA NAI
c. Btk past
UTK BNTK POSITIF, kata benda + DESHITA
cth: kmrn cerah=KINOU WA HARE DESHITA
UTK BNTK NEGATIF, kata benda + DEWANAKATTA/JA NAKATTA
cth: KMRN tdk cerah=KINOU WA HARE DEWA NAKATTA
Kt.kerja:
Ame ga furu: hujan TURUN.
Kaze ga fuku : angin berhmbuz
ame ga furisou ds= spertinya akn trun hujan
ame ga furimasu=akan turun hujan
ame ga furimashita/futta = telah turun hujan (lampau)
ame ga futte imasu=sdg trun hujan.
ame ga furimasen/furanai= hujan tdk turun
ame ga furimasen deshita/furanakatta= hujan tdk turun (lampau)
note: untuk kt kerja FUKU perubahannya adalah sbb FUKU→FUKIMASU→FUITE IMASU→FUKIMASEN/FUKANAI→FUKIMASHITA/FUITA→FUKIMASEN DESHITA/FUKANAKATTA
Atsui=panas,
samui=dingin,
suzushii=sejuk,
atatakai=hangat
a. Btk Present
kyou no tenki wa dou ds ka = bgmana cuaca hr ini?
cth:
Hari ini panas=KYOU WA atsui DS
UTK BNTK NEGATIF, kata sifat akhiran (i) nya dicoret dtambh KUNAI,
cth: Hari ini tdk panas=KYOU W ATSUKUNAI
b. Btk future
ashita no tenki wa dou deshou ka = kira2 bgmana cuaca bsk?
cth: mungkin besok panas=ashita WA tabun atsui DS
UTK BNTK NEGATIF: mungkin bsk tdk panas=ashita WA tabun atsukunai
c. Btk Past
kinou no tenki wa dou deshitaka = bgmana cuaca kmrn?
UTK BNTK POSITIF, kata sifat akhiran (i) nya dicoret dtambh KATTA,
cth: kmrn panas=KINOU WA atsuKATTA
UTK BNTK NEGATIF, kata sifat akhiran (i) nya dicoret dtambh KUNAKATTA,
cth: Kmrn tdk panas=KINOU WA atsukunaKATTA
kt.benda:
hare=cerah,
ame=hujan,
kumori=berawan/mendung
a. Btk present
cth: Hari ini cerah=KYOU WA HARE DS
UTK BNTK NEGATIF, kata benda + DEWA ARIMASEN/DEWANAI/JA NAI
cth: Hari ini tdk cerah=KYOU WA HARE DEWA NAI
b. Btk future
cth: besok mungkin cerah=ashita WA tabun HARE DS.
UTK BNTK NEGATIF, kata benda + DEWA ARIMASEN/DEWANAI/JA NAI
cth: bsk mungkn tdk cerah=ashita WA tabun HARE DEWA NAI
c. Btk past
UTK BNTK POSITIF, kata benda + DESHITA
cth: kmrn cerah=KINOU WA HARE DESHITA
UTK BNTK NEGATIF, kata benda + DEWANAKATTA/JA NAKATTA
cth: KMRN tdk cerah=KINOU WA HARE DEWA NAKATTA
Kt.kerja:
Ame ga furu: hujan TURUN.
Kaze ga fuku : angin berhmbuz
ame ga furisou ds= spertinya akn trun hujan
ame ga furimasu=akan turun hujan
ame ga furimashita/futta = telah turun hujan (lampau)
ame ga futte imasu=sdg trun hujan.
ame ga furimasen/furanai= hujan tdk turun
ame ga furimasen deshita/furanakatta= hujan tdk turun (lampau)
note: untuk kt kerja FUKU perubahannya adalah sbb FUKU→FUKIMASU→FUITE IMASU→FUKIMASEN/FUKANAI→FUKIMASHITA/FUITA→FUKIMASEN DESHITA/FUKANAKATTA
KATA SIFAT
Dalam bahasa Jepang, kata sifat dibagi menjadi dua yaitu kata sifat 1 (keiyoushi) dan kata sifat dua (keiyoudoushi).
Kata sifat 1 selalu berakhiran ai, oi, ui, dan ii (misal: takai, tooi, warui, kawaii).
Kata sifat 2 akhirannya tidak beraturan (ada pula yang berakhiran ei misal: kirei).
Untuk jelasnya lihat pola yang muncul.
Kata Sifat 1
ii, yoi = baik, bagus
warui = jelek, buruk
ookii = besar
chiisai = kecil
takai = tinggi, mahal
mijikai = pendek
yasui = murah
yasashii = mudah, ramah
muzukashii = sulit
omoshiroi = menarik
tanoshii = menyenangkan
oishii = enak, lezat
mazui = tak enak
kawaii = lucu, imut
hayai = cepat
osoi = lambat
wakai = muda
furui = usang
futoi = gemuk
hosoi = kurus
hiroi = luas, lebar
semai = sempit
kirai = benci
atsui = panas
samui = dingin (cuaca)
tsumetai = dingin (benda)
suzushii = sejuk
atatakai = hangat
Kata Sifat 2
kirei = cantik, indah
yumei = terkenal
shizuka = tenang, sepi
nigiyaka = ramai
genki = sehat
isshoukenmei = rajin
majime = tekun
benri = praktis
shinsetsu = ramah
suteki = pas, cocok
suki = suka
hansamu = tampan
jyouzu = pintar
baka, heta = bodoh
yutaka = megah, kaya
bimbou = miskin
Pola:
I. Kata Sifat + Kata Benda
Dalam bahasa jepang polanya dibalik menjadi KB + KS
Untuk KS 1 tidak ada penambahan.
Contoh:
Takai tatemono = gedung yang tinggi
Hiroi heya = kamar yang luas
Untuk KS 2 mendapat penambahan “na”
Contoh:
Kirei na onna = wanita yang cantik
Suki na tabemono = makanan yang disuka
II. Kalimat Positif Present
Baik KS 1 maupun KS 2 polanya adalah : ~wa/ga~ KS ~ desu.
Contoh:
Ano hito wa yasashii desu = orang itu baik hati
Kono machi wa san wa nigiyaka desu = kota ini ramai.
III. Kalimat Negatif Present
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + kunai
Contoh:
Takai → takakunai : Kono kutsu wa takakunai (desu) = sepatu ini tidak mahal.
Hiroi → hirokunai : Ani san no heya wa hirokunai (desu) = Kamar Ani tidak besar.
Untuk KS 2 + dewanai
Contoh:
Benri → benri dewanai : Kono mono wa benri dewanai (desu) = benda ini tidak praktis.
Genki → genki dewanai : Haha wa genki dewanai (desu) = Ibu (sedang) tidak sehat.
IV. Kalimat Positif Lampau
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + katta
Contoh:
Omoshroii → omoshirokatta : Saki no eiga wa omoshirokatta (desu) ne = film yang barusan bagus yah?
tanoshii → tanoshikatta : Kinou wa tanoshikatta (desu).
Untuk KS 2 + deshita
Contoh:
Shizuka → shizuka deshita : Kono basho wa shizuka deshita = tempat ini dulunya sepi.
Nigiyaka → nigiyaka deshita : Mukashi, kono hen wa nigiyaka deshita = daerah ini dulunya ramai.
V. Kalimat Negatif Lampau
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + kunakatta
Contoh:
Takai → takakunakatta : Kono kutsu wa takakunakatta (desu) = sepatu ini tadinya tidak mahal.
Hiroi → hirokunakatta : Ani san no heya wa hirokunakatta (desu) = Kamar Ani tadinya tidak besar.
Untuk KS 2 + dewanakatta
Contoh:
Jyouzu → jyouzu dewanakatta : Inka san wa nihon go ga jyouzu dewanakatta (desu) =
Inka tadinya tidak pintar dalam bahasa jepang.
Binbou → Binbou dewanakatta : Anna san wa binbou dewanakatta (desu) = Anna dulunya tidak miskin.
VI. Menyambung Kata Sifat
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + kute
Contoh:
Takai → takakute : Kono kutsu wa takakute warui desu = sepatu ini mahal dan jelek.
Hiroi → hirokute : Ani san no heya wa hirokute kirei desu = Kamar Ani besar dan bagus.
Untuk KS 2 + de
Contoh:
Hansamu → hansamu de: Ryu san wa hansamu de shinsetsu desu = Ryu tampan dan ramah.
Benri → Benri de : Kono senpuuki wa benri de yasui desu = Kipas angina ini praktis dan murah.
Kata sifat 1 selalu berakhiran ai, oi, ui, dan ii (misal: takai, tooi, warui, kawaii).
Kata sifat 2 akhirannya tidak beraturan (ada pula yang berakhiran ei misal: kirei).
Untuk jelasnya lihat pola yang muncul.
Kata Sifat 1
ii, yoi = baik, bagus
warui = jelek, buruk
ookii = besar
chiisai = kecil
takai = tinggi, mahal
mijikai = pendek
yasui = murah
yasashii = mudah, ramah
muzukashii = sulit
omoshiroi = menarik
tanoshii = menyenangkan
oishii = enak, lezat
mazui = tak enak
kawaii = lucu, imut
hayai = cepat
osoi = lambat
wakai = muda
furui = usang
futoi = gemuk
hosoi = kurus
hiroi = luas, lebar
semai = sempit
kirai = benci
atsui = panas
samui = dingin (cuaca)
tsumetai = dingin (benda)
suzushii = sejuk
atatakai = hangat
Kata Sifat 2
kirei = cantik, indah
yumei = terkenal
shizuka = tenang, sepi
nigiyaka = ramai
genki = sehat
isshoukenmei = rajin
majime = tekun
benri = praktis
shinsetsu = ramah
suteki = pas, cocok
suki = suka
hansamu = tampan
jyouzu = pintar
baka, heta = bodoh
yutaka = megah, kaya
bimbou = miskin
Pola:
I. Kata Sifat + Kata Benda
Dalam bahasa jepang polanya dibalik menjadi KB + KS
Untuk KS 1 tidak ada penambahan.
Contoh:
Takai tatemono = gedung yang tinggi
Hiroi heya = kamar yang luas
Untuk KS 2 mendapat penambahan “na”
Contoh:
Kirei na onna = wanita yang cantik
Suki na tabemono = makanan yang disuka
II. Kalimat Positif Present
Baik KS 1 maupun KS 2 polanya adalah : ~wa/ga~ KS ~ desu.
Contoh:
Ano hito wa yasashii desu = orang itu baik hati
Kono machi wa san wa nigiyaka desu = kota ini ramai.
III. Kalimat Negatif Present
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + kunai
Contoh:
Takai → takakunai : Kono kutsu wa takakunai (desu) = sepatu ini tidak mahal.
Hiroi → hirokunai : Ani san no heya wa hirokunai (desu) = Kamar Ani tidak besar.
Untuk KS 2 + dewanai
Contoh:
Benri → benri dewanai : Kono mono wa benri dewanai (desu) = benda ini tidak praktis.
Genki → genki dewanai : Haha wa genki dewanai (desu) = Ibu (sedang) tidak sehat.
IV. Kalimat Positif Lampau
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + katta
Contoh:
Omoshroii → omoshirokatta : Saki no eiga wa omoshirokatta (desu) ne = film yang barusan bagus yah?
tanoshii → tanoshikatta : Kinou wa tanoshikatta (desu).
Untuk KS 2 + deshita
Contoh:
Shizuka → shizuka deshita : Kono basho wa shizuka deshita = tempat ini dulunya sepi.
Nigiyaka → nigiyaka deshita : Mukashi, kono hen wa nigiyaka deshita = daerah ini dulunya ramai.
V. Kalimat Negatif Lampau
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + kunakatta
Contoh:
Takai → takakunakatta : Kono kutsu wa takakunakatta (desu) = sepatu ini tadinya tidak mahal.
Hiroi → hirokunakatta : Ani san no heya wa hirokunakatta (desu) = Kamar Ani tadinya tidak besar.
Untuk KS 2 + dewanakatta
Contoh:
Jyouzu → jyouzu dewanakatta : Inka san wa nihon go ga jyouzu dewanakatta (desu) =
Inka tadinya tidak pintar dalam bahasa jepang.
Binbou → Binbou dewanakatta : Anna san wa binbou dewanakatta (desu) = Anna dulunya tidak miskin.
VI. Menyambung Kata Sifat
Untuk KS 1 : akhiran (i) dicoret + kute
Contoh:
Takai → takakute : Kono kutsu wa takakute warui desu = sepatu ini mahal dan jelek.
Hiroi → hirokute : Ani san no heya wa hirokute kirei desu = Kamar Ani besar dan bagus.
Untuk KS 2 + de
Contoh:
Hansamu → hansamu de: Ryu san wa hansamu de shinsetsu desu = Ryu tampan dan ramah.
Benri → Benri de : Kono senpuuki wa benri de yasui desu = Kipas angina ini praktis dan murah.
Wednesday, July 29, 2009
KELUARGA → KAZOKU
Dalam b.Jepang, penggunaan kosa kata keluarga sendiri dengan keluarga orang lain berbeda. Ketika berbicara dengan orang lain, misal bermaksud mengatakan ayah saya adalah guru = Chichi wa kyoushi desu. Tetapi jika mengatakan ayah Ani adalah karyawan perusahaan = Ani san no otousan wa kaisha-in desu.
Namun dalam kehidupan keluarga, jika seseorang memanggil ayahnya sendiri di rumah dia akan menggunakan kata otousan bukan chichi.
Jadi yang dimaksud penggunaan kata keluarga untuk orang lain adalah ketika berbicara dengan pembicara yang diluar keluarga sendiri.
Berikut adalah kosa kata yang berhubungan dengan keluarga:
Keluarga sendiri / Keluarga org lain / Arti
sobo / obaasan / grandmother
sofu / ojiisan / grandfather
kanai / okusan / wife
otto / goshujin / husband
chichi / otousan / father
haha / okaasan / mother
ani / oniisan / older brother
ane / oneesan / older sister
otouto / otoutosan / younger brother
imouto / imoutosan / younger sister
musume / musumesan / daughter
musuko / musukosan / son
oji / ojisan / uncle
oba / obasan / aunt
oi / nephew
mei / niece
itoko / cousin
Hitungan jumlah orang:
1 orang : hitori
2 orang : futari
3 orang : san nin
4 orang : yo nin
5 orang : go nin
6 orang : roku nin
7 orang : shichi nin
8 orang : hachi nin
9 orang : kyuu nin
10 orang : jyuu nin
11 orang : jyuu ichi nin, dst.
Contoh:
Imouto san ga imasuka = Apakah kamu punya adik perempuan?
Jika ada jawab: Hai, imasu.
Jika tak ada jawab: Iie, imasen
Nan nin desu ka/ nan nin imasuka = Ada berapa orang?
Futari desu/futari imasu
Watashi wa roku nin kazoku desu.
Chichi to haha to ani to futari no imouto to watashi desu.
(Saya berjumlah 6 orang sekeluarga. Ayah, ibu, kakak laki-laki, 2 orang adik perempuan dan saya sendiri)
Ani san wa go nin kazoku desu.
Otousan to okaasan to oneesan to otoutosan to Ani san desu.
(Ani berjumlah 5 orang sekeluarga. Ayah, ibu, kakak perempuan, adik laki-laki dan Ani sendiri)
Note:
- “to” adalah partikel penyambung kalimat yang artinya “dan”
- “no” adalah partikel penggabung 2 kata benda.
Namun dalam kehidupan keluarga, jika seseorang memanggil ayahnya sendiri di rumah dia akan menggunakan kata otousan bukan chichi.
Jadi yang dimaksud penggunaan kata keluarga untuk orang lain adalah ketika berbicara dengan pembicara yang diluar keluarga sendiri.
Berikut adalah kosa kata yang berhubungan dengan keluarga:
Keluarga sendiri / Keluarga org lain / Arti
sobo / obaasan / grandmother
sofu / ojiisan / grandfather
kanai / okusan / wife
otto / goshujin / husband
chichi / otousan / father
haha / okaasan / mother
ani / oniisan / older brother
ane / oneesan / older sister
otouto / otoutosan / younger brother
imouto / imoutosan / younger sister
musume / musumesan / daughter
musuko / musukosan / son
oji / ojisan / uncle
oba / obasan / aunt
oi / nephew
mei / niece
itoko / cousin
Hitungan jumlah orang:
1 orang : hitori
2 orang : futari
3 orang : san nin
4 orang : yo nin
5 orang : go nin
6 orang : roku nin
7 orang : shichi nin
8 orang : hachi nin
9 orang : kyuu nin
10 orang : jyuu nin
11 orang : jyuu ichi nin, dst.
Contoh:
Imouto san ga imasuka = Apakah kamu punya adik perempuan?
Jika ada jawab: Hai, imasu.
Jika tak ada jawab: Iie, imasen
Nan nin desu ka/ nan nin imasuka = Ada berapa orang?
Futari desu/futari imasu
Watashi wa roku nin kazoku desu.
Chichi to haha to ani to futari no imouto to watashi desu.
(Saya berjumlah 6 orang sekeluarga. Ayah, ibu, kakak laki-laki, 2 orang adik perempuan dan saya sendiri)
Ani san wa go nin kazoku desu.
Otousan to okaasan to oneesan to otoutosan to Ani san desu.
(Ani berjumlah 5 orang sekeluarga. Ayah, ibu, kakak perempuan, adik laki-laki dan Ani sendiri)
Note:
- “to” adalah partikel penyambung kalimat yang artinya “dan”
- “no” adalah partikel penggabung 2 kata benda.
FREKWENSI → KAISUU
Frekuensi:
1X : ikkai
2X : nikai
3X : sankai
4X : yonkai
5X : gokai
6X : rokkai
7X : nanakai
8X : hachikai
9X : kyuukai
10X : jyukkai
Jadwal Pelajaran → Jikanwari:
MTK : suugaku
Agama : shuukyou
PPKn : rinri-shakai
Sejarah : rekishi
Geografi : chiri
Sosiologi : shakaika
Ekonomi : keizai
Akuntansi : keiri
Fisika : butsuri
Biologi : seibutsu
Kimia : kagaku
B.Inggris : ei-go
B.Jepang : nihon-go
Seni : geijutsu
Olahraga : hoken.tai-iku
Mulok : chiiki-tokusha-kamoku
Jangka waktu:
1 jam : ichi ji kan
2 jam : ni ji kan
3 jam : san ji kan
4 jam : yo ji kan
5 jam : go ji kan
6 jam : roku ji kan
7 jam : sichi ji kan
8 jam : hachi ji kan
9 jam : ku ji kan
10 jam : jyuu ji kan, dst.
Kosa kata:
Jugyou : pelajaran
Gurai : kira-kira (untuk jangka waktu)
Kakaru : memakan waktu
de : dengan (menggunakan alat)
Basu : bis
Densha : kereta
Hikōki : pesawat terbang
Fune : kapal laut
Kuruma : mobil
Aruite : berjalan
Contoh:
Isshuukan, nan kai eigo o benkyou shimasu ka = seminggu berapa kali belajar b.Inggris?
Isshuukan, nikai eigo o benkyou shimasu = seminggu dua kali belajar b.Inggris?
Eigo no jugyou wa nan ji kan me ni arimasu ka = Pelajaran B.Ing ada pd jam ke berapa?
Eigo no jugyou wa ichiji kan me to ni ji kan me ni arimasu = Pelajaran B.Ing ada pd jam kesatu dan kedua.
Suugaku no jugyou wa go ji kan me kara shichi ji kan me made arimasu.
(Pelajaran MTK ada dari jam kelima sampai jam ke tujuh)
Jakaruta kara Bandon made nan ji kan gurai kakarimasu ka?
(dari Jakarta ke Bandung kira-kira berapa jam?)
Basu de, Go ji kan gurai kakarimasu.
(kira-kira memakan waktu 5 jam dengan menggunakan bis)
Jakaruta kara Bogōru made dono gurai kakarimasu ka?
(dari Jakarta ke Bogor kira-kira berapa jam?)
Densha de, san ji kan gurai kakarimasu.
(kira-kira memakan waktu 3 jam dengan menggunakan kereta api)
Jakaruta kara Bari made, hikōki de, dono gurai kakarimasu ka?
(dari Jakarta ke Bali, dengan pesawat, kira-kira berapa jam?)
Ichi ji kan han gurai kakarimasu.
(kira-kira memakan waktu 1 jam 30 menit)
Uchi kara gakkou made, aruite, nijyuppun gurai kakarimasu.
(Dari rumah ke sekolah, jalan kaki kira-kira memakan waktu 20 menit)
Note:
tidak perlu menggunakan ’de’ setelah aruite
1X : ikkai
2X : nikai
3X : sankai
4X : yonkai
5X : gokai
6X : rokkai
7X : nanakai
8X : hachikai
9X : kyuukai
10X : jyukkai
Jadwal Pelajaran → Jikanwari:
MTK : suugaku
Agama : shuukyou
PPKn : rinri-shakai
Sejarah : rekishi
Geografi : chiri
Sosiologi : shakaika
Ekonomi : keizai
Akuntansi : keiri
Fisika : butsuri
Biologi : seibutsu
Kimia : kagaku
B.Inggris : ei-go
B.Jepang : nihon-go
Seni : geijutsu
Olahraga : hoken.tai-iku
Mulok : chiiki-tokusha-kamoku
Jangka waktu:
1 jam : ichi ji kan
2 jam : ni ji kan
3 jam : san ji kan
4 jam : yo ji kan
5 jam : go ji kan
6 jam : roku ji kan
7 jam : sichi ji kan
8 jam : hachi ji kan
9 jam : ku ji kan
10 jam : jyuu ji kan, dst.
Kosa kata:
Jugyou : pelajaran
Gurai : kira-kira (untuk jangka waktu)
Kakaru : memakan waktu
de : dengan (menggunakan alat)
Basu : bis
Densha : kereta
Hikōki : pesawat terbang
Fune : kapal laut
Kuruma : mobil
Aruite : berjalan
Contoh:
Isshuukan, nan kai eigo o benkyou shimasu ka = seminggu berapa kali belajar b.Inggris?
Isshuukan, nikai eigo o benkyou shimasu = seminggu dua kali belajar b.Inggris?
Eigo no jugyou wa nan ji kan me ni arimasu ka = Pelajaran B.Ing ada pd jam ke berapa?
Eigo no jugyou wa ichiji kan me to ni ji kan me ni arimasu = Pelajaran B.Ing ada pd jam kesatu dan kedua.
Suugaku no jugyou wa go ji kan me kara shichi ji kan me made arimasu.
(Pelajaran MTK ada dari jam kelima sampai jam ke tujuh)
Jakaruta kara Bandon made nan ji kan gurai kakarimasu ka?
(dari Jakarta ke Bandung kira-kira berapa jam?)
Basu de, Go ji kan gurai kakarimasu.
(kira-kira memakan waktu 5 jam dengan menggunakan bis)
Jakaruta kara Bogōru made dono gurai kakarimasu ka?
(dari Jakarta ke Bogor kira-kira berapa jam?)
Densha de, san ji kan gurai kakarimasu.
(kira-kira memakan waktu 3 jam dengan menggunakan kereta api)
Jakaruta kara Bari made, hikōki de, dono gurai kakarimasu ka?
(dari Jakarta ke Bali, dengan pesawat, kira-kira berapa jam?)
Ichi ji kan han gurai kakarimasu.
(kira-kira memakan waktu 1 jam 30 menit)
Uchi kara gakkou made, aruite, nijyuppun gurai kakarimasu.
(Dari rumah ke sekolah, jalan kaki kira-kira memakan waktu 20 menit)
Note:
tidak perlu menggunakan ’de’ setelah aruite
IMA NAN JI DESUKA= Sekarang jam berapa?
Jam:
Jam 1 : ichi ji
Jam 2 : ni ji
Jam 3 : san ji
Jam 4 : yo ji
Jam 5 : go ji
Jam 6 : roku ji
Jam 7 : shichi ji
Jam 8 : hachi ji
Jam 9 : ku ji
Jam 10 : jyuu ji
Jam 11 : jyuu ichi ji
Jam 12 : jyuu ni ji
menit:
1 menit : ippun
2 menit : nifun
3 menit : sanpun
4 menit : yonfun
5 menit : gofun
6 menit : roppun
7 menit : nanafun
8 menit : happun
9 menit : kyuufun
10 menit : jyuppun
15 menit : jyuu go fun
20 menit : ni jyuppun
25 menit : ni jyuu go fun
30 menit : han (stengah jam)
Note:
- Untuk penggunaan menit, dalam percakapan yang umum digunakan adalah kelipatan 5
- Menit diatas 30, dalam percakapan yang umum biasa digunakan pola kurang
Misal 2:40 (berarti jam 3 kurang 20 menit)
Pola:
Tepat : choudo → Jam ~ desu
Lewat : jam → menit → (sugi) ~ desu
Kurang : jam → menit → mae ~ desu
Sekitar : jam → goro ~ desu
a.m : gozen → jam ~ desu
p.m : gogo → jam ~ desu
dari : jam → kara ~ desu
sampai : jam → made ~ desu
Contoh:
1:00 : choudo ichi ji desu .
1:05 : ichi ji go fun (sugi) desu.
1:50 : ni ji juppun mae desu.
(Jam 2 kurang 10 menit)
1:30 : ichi ji han desu.
± jam 1 : ichi ji goro desu.
1 a.m : gozen ichi ji desu.
1 p.m : gogo ichi ji desu.
± 1 a.m : gozen ichi ji goro desu.
1.00-2.00 : gozen ichi ji kara ni ji made desu.
13.00-14.00 : gogo ichi ji kara ni ji made desu.
11.00-14.00 : gozen jyuu ichi ji kara, gogo ni ji made desu.
Note:
“Sugi” jarang digunakan dalam percakapan
Jam 1 : ichi ji
Jam 2 : ni ji
Jam 3 : san ji
Jam 4 : yo ji
Jam 5 : go ji
Jam 6 : roku ji
Jam 7 : shichi ji
Jam 8 : hachi ji
Jam 9 : ku ji
Jam 10 : jyuu ji
Jam 11 : jyuu ichi ji
Jam 12 : jyuu ni ji
menit:
1 menit : ippun
2 menit : nifun
3 menit : sanpun
4 menit : yonfun
5 menit : gofun
6 menit : roppun
7 menit : nanafun
8 menit : happun
9 menit : kyuufun
10 menit : jyuppun
15 menit : jyuu go fun
20 menit : ni jyuppun
25 menit : ni jyuu go fun
30 menit : han (stengah jam)
Note:
- Untuk penggunaan menit, dalam percakapan yang umum digunakan adalah kelipatan 5
- Menit diatas 30, dalam percakapan yang umum biasa digunakan pola kurang
Misal 2:40 (berarti jam 3 kurang 20 menit)
Pola:
Tepat : choudo → Jam ~ desu
Lewat : jam → menit → (sugi) ~ desu
Kurang : jam → menit → mae ~ desu
Sekitar : jam → goro ~ desu
a.m : gozen → jam ~ desu
p.m : gogo → jam ~ desu
dari : jam → kara ~ desu
sampai : jam → made ~ desu
Contoh:
1:00 : choudo ichi ji desu .
1:05 : ichi ji go fun (sugi) desu.
1:50 : ni ji juppun mae desu.
(Jam 2 kurang 10 menit)
1:30 : ichi ji han desu.
± jam 1 : ichi ji goro desu.
1 a.m : gozen ichi ji desu.
1 p.m : gogo ichi ji desu.
± 1 a.m : gozen ichi ji goro desu.
1.00-2.00 : gozen ichi ji kara ni ji made desu.
13.00-14.00 : gogo ichi ji kara ni ji made desu.
11.00-14.00 : gozen jyuu ichi ji kara, gogo ni ji made desu.
Note:
“Sugi” jarang digunakan dalam percakapan
TANGGAL → NICHI
Tanggal dalam Sebulan:
tsuitachi : tgl 1
futsuka : tgl 2
mikka : tgl 3
yokka : tgl 4
itsuka : tgl 5
muika : tgl 6
nanoka : tgl 7
yōka : tgl 8
kokonoka : tgl 9
tōka : tgl 10
jūichi nichi : tgl 11
jūni nichi : tgl 12
jūsan nichi : tgl 13
jūyokka : tgl 14
jūgo nichi : tgl 15
jūroku nichi : tgl 16
jūshichi nichi : tgl 17
jūhachi nichi : tgl 18
jūku nichi : tgl 19
hatsuka : tgl 20
nijū ichi nichi : tgl 21
nijū ni nichi : tgl 22
nijū san nichi : tgl 23
nijū yokka : tgl 24
nijū go nichi : tgl 25
nijū roku nichi : tgl 26
nijū sichi nichi : tgl 27
nijū hachi nichi : tgl 28
nijū ku nichi : tgl 29
sanjū nichi : tgl 30
sanjū ichi nichi : tgl 31
Keterangan Waktu:
kyō : hari ini
ashita : besok
kinō : kemarin
asatte : besok lusa
ototoi : kemarin lusa
konshū : minggu ini
raishū : minggu dpn
senshū : minggu lalu
Contoh Kalimat:
Kyō wa nan nichi desuka = Sekarang tanggal berapa?
Kyō wa jyuu san nichi desu = Sekarang tanggal 13.
Ashita wa nan nichi desuka = Besok tanggal berapa?
Ashita wa jyuu yokka desu. Besok tanggal 14.
Kinō wa nan nichi deshitaka = Kemarin tanggal berapa?
Kinō wa jyuu ni nichi deshita = Kemarin tanggal 12.
Raishū wa nan nichi desuka = Minggu depan tanggal berapa?
Raishū wa hatsuka desu = Minggu lalu tanggal 20.
Senshū wa nan nichi deshitaka = Minggu lalu tanggal berapa?
Senshū wa muika deshita = Minggu lalu tanggal 6.
Kyō wa yōka desu. Ashita wa nan nichi desuka = Hari ini tanggal 8. Besok tanggal berapa?
Ashita wa kokonoka desu.
Kyō wa mikka desu. Kinō wa nan nichi deshitaka = Hari ini tanggal 3. Kemarin tanggal berapa?
Kinō wa futsuka deshita.
Ashita wa nanoka desu. Kyō wa nan nichi desuka = Besok tanggal 7. Hari ini tanggal berapa?
Kyō wa yōka desu.
Kinō wa itsuka deshita. Kyō wa nan nichi desuka = Kemarin tanggal 5. Hari ini tanggal berapa?
Kyō wa muika desu.
Kinō wa tsuitachi deshita. Ashita wa nan nichi desuka = Kemarin tanggal 1. Besok tgl berapa?
Ashita wa mikka desu.
Ashita wa tōka desu. Kinō wa nan nichi deshitaka = Besok Jumat. Kemarin hari apa?
Kinō wa yōka deshita.
Note:
- "deshita" digunakan untuk sesuatu yang sudah terjadi (lampau).
tsuitachi : tgl 1
futsuka : tgl 2
mikka : tgl 3
yokka : tgl 4
itsuka : tgl 5
muika : tgl 6
nanoka : tgl 7
yōka : tgl 8
kokonoka : tgl 9
tōka : tgl 10
jūichi nichi : tgl 11
jūni nichi : tgl 12
jūsan nichi : tgl 13
jūyokka : tgl 14
jūgo nichi : tgl 15
jūroku nichi : tgl 16
jūshichi nichi : tgl 17
jūhachi nichi : tgl 18
jūku nichi : tgl 19
hatsuka : tgl 20
nijū ichi nichi : tgl 21
nijū ni nichi : tgl 22
nijū san nichi : tgl 23
nijū yokka : tgl 24
nijū go nichi : tgl 25
nijū roku nichi : tgl 26
nijū sichi nichi : tgl 27
nijū hachi nichi : tgl 28
nijū ku nichi : tgl 29
sanjū nichi : tgl 30
sanjū ichi nichi : tgl 31
Keterangan Waktu:
kyō : hari ini
ashita : besok
kinō : kemarin
asatte : besok lusa
ototoi : kemarin lusa
konshū : minggu ini
raishū : minggu dpn
senshū : minggu lalu
Contoh Kalimat:
Kyō wa nan nichi desuka = Sekarang tanggal berapa?
Kyō wa jyuu san nichi desu = Sekarang tanggal 13.
Ashita wa nan nichi desuka = Besok tanggal berapa?
Ashita wa jyuu yokka desu. Besok tanggal 14.
Kinō wa nan nichi deshitaka = Kemarin tanggal berapa?
Kinō wa jyuu ni nichi deshita = Kemarin tanggal 12.
Raishū wa nan nichi desuka = Minggu depan tanggal berapa?
Raishū wa hatsuka desu = Minggu lalu tanggal 20.
Senshū wa nan nichi deshitaka = Minggu lalu tanggal berapa?
Senshū wa muika deshita = Minggu lalu tanggal 6.
Kyō wa yōka desu. Ashita wa nan nichi desuka = Hari ini tanggal 8. Besok tanggal berapa?
Ashita wa kokonoka desu.
Kyō wa mikka desu. Kinō wa nan nichi deshitaka = Hari ini tanggal 3. Kemarin tanggal berapa?
Kinō wa futsuka deshita.
Ashita wa nanoka desu. Kyō wa nan nichi desuka = Besok tanggal 7. Hari ini tanggal berapa?
Kyō wa yōka desu.
Kinō wa itsuka deshita. Kyō wa nan nichi desuka = Kemarin tanggal 5. Hari ini tanggal berapa?
Kyō wa muika desu.
Kinō wa tsuitachi deshita. Ashita wa nan nichi desuka = Kemarin tanggal 1. Besok tgl berapa?
Ashita wa mikka desu.
Ashita wa tōka desu. Kinō wa nan nichi deshitaka = Besok Jumat. Kemarin hari apa?
Kinō wa yōka deshita.
Note:
- "deshita" digunakan untuk sesuatu yang sudah terjadi (lampau).
HARI → YOUBI
Hari dalam Seminggu:
Nichiyōbi : Minggu
Getsuyōbi : Senin
Kayōbi : Selasa
Suiyōbi : Rabu
Mokuyōbi : Kamis
Kinyōbi : Jum’at
Doyōbi : Sabtu
Keterangan Waktu:
kyō : hari ini
ashita : besok
kinō : kemarin
asatte : besok lusa
ototoi : kemarin lusa
Contoh Kalimat:
Kyō wa nan yōbi desuka = Sekarang hari apa?
Kyō wa Kayōbi desu = Sekarang hari Senin.
Ashita wa nan yōbi desuka = Besok hari apa?
Ashita wa Suiyōbi desu. Besok hari Rabu.
Kinō wa nan yōbi deshitaka = Kemarin hari apa?
Kinō wa Getsuyōbi deshita = Kemarin hari Senin.
Kyō wa Kinyōbi desu. Ashita wa nan yōbi desuka = Hari ini Jumat. Besok hari apa?
Ashita wa Doyōbi desu.
Kyō wa Kinyōbi desu. Kinō wa nan yōbi deshitaka = Hari ini Jumat. Kemarin hari apa?
Kinō wa mokuyōbi deshita.
Ashita wa Kinyōbi desu. Kyō wa nan yōbi desuka = Besok Jumat. Hari ini hari apa?
Kyō wa Mokuyōbi desu.
Kinō wa Kinyōbi deshita. Kyō wa nan yōbi desuka = Kemarin Jumat. Hari ini hari apa?
Kyō wa Doyōbi desu.
Kinō wa Kinyōbi deshita. Ashita wa nan yōbi desuka = Kemarin Jumat. Besok hari apa?
Ashita wa Nichiyōbi desu.
Ashita wa Kinyōbi desu. Kinō wa nan yōbi deshitaka = Besok Jumat. Kemarin hari apa?
Kinō wa Suiyōbi deshita.
Note:
- "deshita" digunakan untuk sesuatu yang sudah terjadi (lampau).
Nichiyōbi : Minggu
Getsuyōbi : Senin
Kayōbi : Selasa
Suiyōbi : Rabu
Mokuyōbi : Kamis
Kinyōbi : Jum’at
Doyōbi : Sabtu
Keterangan Waktu:
kyō : hari ini
ashita : besok
kinō : kemarin
asatte : besok lusa
ototoi : kemarin lusa
Contoh Kalimat:
Kyō wa nan yōbi desuka = Sekarang hari apa?
Kyō wa Kayōbi desu = Sekarang hari Senin.
Ashita wa nan yōbi desuka = Besok hari apa?
Ashita wa Suiyōbi desu. Besok hari Rabu.
Kinō wa nan yōbi deshitaka = Kemarin hari apa?
Kinō wa Getsuyōbi deshita = Kemarin hari Senin.
Kyō wa Kinyōbi desu. Ashita wa nan yōbi desuka = Hari ini Jumat. Besok hari apa?
Ashita wa Doyōbi desu.
Kyō wa Kinyōbi desu. Kinō wa nan yōbi deshitaka = Hari ini Jumat. Kemarin hari apa?
Kinō wa mokuyōbi deshita.
Ashita wa Kinyōbi desu. Kyō wa nan yōbi desuka = Besok Jumat. Hari ini hari apa?
Kyō wa Mokuyōbi desu.
Kinō wa Kinyōbi deshita. Kyō wa nan yōbi desuka = Kemarin Jumat. Hari ini hari apa?
Kyō wa Doyōbi desu.
Kinō wa Kinyōbi deshita. Ashita wa nan yōbi desuka = Kemarin Jumat. Besok hari apa?
Ashita wa Nichiyōbi desu.
Ashita wa Kinyōbi desu. Kinō wa nan yōbi deshitaka = Besok Jumat. Kemarin hari apa?
Kinō wa Suiyōbi deshita.
Note:
- "deshita" digunakan untuk sesuatu yang sudah terjadi (lampau).
KALIMAT POSITIF, NEGATIF, TANYA
I. Kalimat Positif
Pola : kb~ wa ~kb~ desu.
Contoh : Watashi wa Indoneshia jin desu = Saya adalah orang Indonesia.
Yamada san wa Nihon jin desu = Yamada adalah orang Jepang.
II. Kalimat Negatif
Pola : kb~ wa ~kb~ dewa arimasen
Contoh : Yamada san wa Indoneshia jin dewa arimasen = Yamada bukan org Indonesia.
Watashi wa Nihon jin dewa arimasen = Saya bukan orang Jepang.
III. Kalimat Tanya
Pola : kb~ wa ~kb~ desuka
Contoh : Anata wa Indoneshia jin desuka? = Apakah kamu orang Indonesia?
Sumimasen ga, Nihon no kata desuka = Maaf, apakah anda orang Jepang
Jika benar, jawab: Hai, sou desu.
Jika salah, jawab : Iie, chigaimasu
IV. Menyambung 2 Kata Benda
Pola : kb~ wa ~kb~ de ~kb~ desu
Contoh : Watashi wa gakusei de, Indoneshia jin desu.
(Saya adalah pelajar dan juga orang Indonesia)
Ano hito wa sensei de, Nihon jin desu.
(Orang itu adalah guru dan juga orang Jepang
Pola : kb~ wa ~kb~ desu.
Contoh : Watashi wa Indoneshia jin desu = Saya adalah orang Indonesia.
Yamada san wa Nihon jin desu = Yamada adalah orang Jepang.
II. Kalimat Negatif
Pola : kb~ wa ~kb~ dewa arimasen
Contoh : Yamada san wa Indoneshia jin dewa arimasen = Yamada bukan org Indonesia.
Watashi wa Nihon jin dewa arimasen = Saya bukan orang Jepang.
III. Kalimat Tanya
Pola : kb~ wa ~kb~ desuka
Contoh : Anata wa Indoneshia jin desuka? = Apakah kamu orang Indonesia?
Sumimasen ga, Nihon no kata desuka = Maaf, apakah anda orang Jepang
Jika benar, jawab: Hai, sou desu.
Jika salah, jawab : Iie, chigaimasu
IV. Menyambung 2 Kata Benda
Pola : kb~ wa ~kb~ de ~kb~ desu
Contoh : Watashi wa gakusei de, Indoneshia jin desu.
(Saya adalah pelajar dan juga orang Indonesia)
Ano hito wa sensei de, Nihon jin desu.
(Orang itu adalah guru dan juga orang Jepang
PERKENALAN → SHOUKAI SURU
I. Perkenalan Diri Sendiri
A: Jiko shoukai shite kudasai = tolong perkenalkan diri anda
B: Hajimemashite. (watashi wa) Ade desu. (Douzo) yoroshiku (onegaishimasu)
= Salam kenal. Saya Ade. Senang berkenalan dengan anda.
II. Memperkenalkan orang lain
Watashi : Tanaka san, kochira wa Yamada san desu = Tn.Tanaka, ini adalah Tn.Yamada
Yamada : Hajimemashite. Yamada desu.
Tanaka : Tanaka desu. Douzo Yoroshiku.
Note :
~san adalah panggilan sopan, umum digunakan baik untuk pria maupun wanita
~sama adalah panggilan homat, digunakan baik untuk pria maupun wanita
~chan adalah panggilan sayang, biasanya digunakn untuk anak kecil atau remaja wanita
~kun adalah panggilan akrab yang digunakn untuk pria umur tanggung/remaja
(hanya digunakan kepada yang umurnya lebih muda atau kedudukannya lebih rendah)
III. Menanyakan Nama
A: O-namae wa = siapa nama mu?
B: (gunakan pola : ~ nama + desu.
- Watashi no namae wa Ade desu.
- Watashi wa Ade desu.
- Ade desu.
IV. Menanyakan Alamat
A: Doko ni sunde imasu ka = dimana kamu tinggalmu?
B: (gunakan pola : ~ alamat + ni sunde imasu.
Cth. Jakaruta ni sunde imasu.
V. Menanyakan No. Telp
A: O-denwa ban-go wa (nan ban desu ka) = berapa no. telp mu
e.g : keitai denwa = handphone
B: (gunakan pola : ~ angka + desu.
Adapun hitungan angka adalah sebagai berikut:
0 = zero/rei (untuk telp. bisa digunakan keduanya)
1 = ichi
2 = ni
3 = san
4 = shi/yo/yon (untuk telp. memakai “yon”)
5 = go
6 = roku
7 = shichi/nana (untuk telp. memakai “nana”)
8 = hachi
9 = kyuu/ku (untuk telp. memakai “kyuu”)
Untuk hitungan angka selanjutnya diluar no telp adalah sbb:
10 = jyuu
11 = jyuu~ichi
14 = jyuu~yon
17 = jyuu~nana
20 = ni~jyuu
24 = ni ~jyuu~yon
97 = kyuu~jyuu~nana
Note: Untuk hitungan ≥ 100 bisa dilihat pada materi tentang “HARGA”
VI. Menanyakan Umur
A: Nan sai desu ka = berapa umurmu?
B: (gunakan pola : ~ angka + sai desu.
Adapun hitungan adalah sebagai berikut:
1 th = issai
2 th = nisai
3 th = sansai
4 th = yonsai
5 th = gosai
6 th = rokusai
7 th = nanasai
8 th = hassai
9 th = kyuusai
10 th = jyussai
20 th = hatachi
21 th = ni jyuu issai
Dst.
VII. Menanyakan Pekerjaan
A: O-shigoto wa (nan desu ka) = apa pekerjaanmu?
B: (gunakan pola : ~ pekerjaan + desu.
Adapun jenis pekerjaan yang sering muncul adalah sbb:
Pelajar = gakusei
(SD=shougakusei, SMP=Chuugakusei, SMA=koukosei, kuliah=daigakusei)
Guru = kyoushi (untuk memanggil seorang guru digunakan “sensei”)
Dokter = isha (untuk memanggil seorang guru biasa juga digunakan “sensei”)
Dr. gigi = haisha
Karyawan = kaisha-in
Sekeratris = hisho
Penulis = sakka/chosha
Penyanyi = kashu
Pemain film = yakusha
Pilot = pairotto/kichou
Umur pensiun = teinen
Pengangguran = shitsugyousha
VIII. Menanyakan Kegemaran
A: O-shumi wa (nan desu ka) = Apa hobimu?
B: (gunakan pola : kegemaran → jika kata kerja + koto/no ga suki desu.
→ jika kata benda + ga suki desu.
Cth. Sushi o taberu koto ga suki desu = Suka makan sushi (kata kerja)
Terebi o miru no ga suki desu = Suka menonton tv (kata kerja)
Dokusho ga suki desu = Suka membaca (kata benda)
Suiei ga suki desu = Suka berenang (kata benda)
Adapun jenis kegemaran yang sering muncul adalah sbb:
Memasak : ryouri suru
Jalan-jalan : shanpo suru (kk) /jyoginggu (kb)
Belanja : kaimono suru (kk)
Bernyanyi : uta o utau (kk)
Menari : odori (kb) / odoru (kk) / dansu suru (kk)
Olahraga : supo-tsu (kb) + suru (kk) → tenisu (tenis, sakka/futto bo-ru/shuukyuu (sepak bola), takkyuu (pingpong), yakyuu (baseball) basuketto bo-ru (basketball), bare- bo-ru (volleyball)
A: Jiko shoukai shite kudasai = tolong perkenalkan diri anda
B: Hajimemashite. (watashi wa) Ade desu. (Douzo) yoroshiku (onegaishimasu)
= Salam kenal. Saya Ade. Senang berkenalan dengan anda.
II. Memperkenalkan orang lain
Watashi : Tanaka san, kochira wa Yamada san desu = Tn.Tanaka, ini adalah Tn.Yamada
Yamada : Hajimemashite. Yamada desu.
Tanaka : Tanaka desu. Douzo Yoroshiku.
Note :
~san adalah panggilan sopan, umum digunakan baik untuk pria maupun wanita
~sama adalah panggilan homat, digunakan baik untuk pria maupun wanita
~chan adalah panggilan sayang, biasanya digunakn untuk anak kecil atau remaja wanita
~kun adalah panggilan akrab yang digunakn untuk pria umur tanggung/remaja
(hanya digunakan kepada yang umurnya lebih muda atau kedudukannya lebih rendah)
III. Menanyakan Nama
A: O-namae wa = siapa nama mu?
B: (gunakan pola : ~ nama + desu.
- Watashi no namae wa Ade desu.
- Watashi wa Ade desu.
- Ade desu.
IV. Menanyakan Alamat
A: Doko ni sunde imasu ka = dimana kamu tinggalmu?
B: (gunakan pola : ~ alamat + ni sunde imasu.
Cth. Jakaruta ni sunde imasu.
V. Menanyakan No. Telp
A: O-denwa ban-go wa (nan ban desu ka) = berapa no. telp mu
e.g : keitai denwa = handphone
B: (gunakan pola : ~ angka + desu.
Adapun hitungan angka adalah sebagai berikut:
0 = zero/rei (untuk telp. bisa digunakan keduanya)
1 = ichi
2 = ni
3 = san
4 = shi/yo/yon (untuk telp. memakai “yon”)
5 = go
6 = roku
7 = shichi/nana (untuk telp. memakai “nana”)
8 = hachi
9 = kyuu/ku (untuk telp. memakai “kyuu”)
Untuk hitungan angka selanjutnya diluar no telp adalah sbb:
10 = jyuu
11 = jyuu~ichi
14 = jyuu~yon
17 = jyuu~nana
20 = ni~jyuu
24 = ni ~jyuu~yon
97 = kyuu~jyuu~nana
Note: Untuk hitungan ≥ 100 bisa dilihat pada materi tentang “HARGA”
VI. Menanyakan Umur
A: Nan sai desu ka = berapa umurmu?
B: (gunakan pola : ~ angka + sai desu.
Adapun hitungan adalah sebagai berikut:
1 th = issai
2 th = nisai
3 th = sansai
4 th = yonsai
5 th = gosai
6 th = rokusai
7 th = nanasai
8 th = hassai
9 th = kyuusai
10 th = jyussai
20 th = hatachi
21 th = ni jyuu issai
Dst.
VII. Menanyakan Pekerjaan
A: O-shigoto wa (nan desu ka) = apa pekerjaanmu?
B: (gunakan pola : ~ pekerjaan + desu.
Adapun jenis pekerjaan yang sering muncul adalah sbb:
Pelajar = gakusei
(SD=shougakusei, SMP=Chuugakusei, SMA=koukosei, kuliah=daigakusei)
Guru = kyoushi (untuk memanggil seorang guru digunakan “sensei”)
Dokter = isha (untuk memanggil seorang guru biasa juga digunakan “sensei”)
Dr. gigi = haisha
Karyawan = kaisha-in
Sekeratris = hisho
Penulis = sakka/chosha
Penyanyi = kashu
Pemain film = yakusha
Pilot = pairotto/kichou
Umur pensiun = teinen
Pengangguran = shitsugyousha
VIII. Menanyakan Kegemaran
A: O-shumi wa (nan desu ka) = Apa hobimu?
B: (gunakan pola : kegemaran → jika kata kerja + koto/no ga suki desu.
→ jika kata benda + ga suki desu.
Cth. Sushi o taberu koto ga suki desu = Suka makan sushi (kata kerja)
Terebi o miru no ga suki desu = Suka menonton tv (kata kerja)
Dokusho ga suki desu = Suka membaca (kata benda)
Suiei ga suki desu = Suka berenang (kata benda)
Adapun jenis kegemaran yang sering muncul adalah sbb:
Memasak : ryouri suru
Jalan-jalan : shanpo suru (kk) /jyoginggu (kb)
Belanja : kaimono suru (kk)
Bernyanyi : uta o utau (kk)
Menari : odori (kb) / odoru (kk) / dansu suru (kk)
Olahraga : supo-tsu (kb) + suru (kk) → tenisu (tenis, sakka/futto bo-ru/shuukyuu (sepak bola), takkyuu (pingpong), yakyuu (baseball) basuketto bo-ru (basketball), bare- bo-ru (volleyball)
Subscribe to:
Posts (Atom)